London (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia dan General Electric melalui perusahaan patungannya dengan Snecma (Safran Group), CFM International, menandatangani perjanjian kerjasama Perawatan Komprehensif Mesin CFM56-7B, ditengah berlangsungnya pameran dirgantara terbesar di Timur Tengah `Dubai Airshow 2011` Minggu.
Acara penandatanganan berlangsung di stand CFM International pada pameran industri penerbangan terbesar, Dubai Airshow 2011 di Dubai Airport Expo yang akan berlangsung hingga tanggal 17 November mendatang, demikian Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai Adiguna Wijaya kepada ANTARA London, Senin.
Penandatanganan naskah kerjasama senilai USD 500 juta tersebut dilakukan antara CEO/Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dan President & CEO CFM International, Jean-Paul Ebanga merupakan salah satu bagian kerjasama antara Garuda Indonesia dan CFM yang telah terjalin selama kurang lebih 22 tahun.
Penandatanganan disaksikan Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran, President & CEO GMF AeroAsia/Garuda Indonesia Group Richard Budihardianto, President & CEO GE Indonesia Handry Satriago, dan para petinggi CFM International serta GE lainnya.
Kerjasama tersebut selain mengatur kewajiban CFM untuk memberikan layanan perawatan mesin secara komprehensif berdasarkan Rate Per Flight Hour/RPFH (senilai USD 1 RPFH), juga mengatur kerjasama CFM dan Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aero Asia, anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan dan perbaikan pesawat/RMO, dalam peningkatan kapabilitas perawatan dan perbaikan mesin CFM56-7B yang saat ini digunakan pada 63 pesawat Boeing 737-800 milik Garuda Indonesia.
CFM International merupakan perusahaan gabungan yang sahamnya dimiliki 50-50 antara Snecma (Safran Group) dan General Electric (GE) salah satu produsen mesin pesawat terbang terbesar di dunia.
Perusahaan yang terbentuk sejak tahun 1974 ini memproduksi 23.000 mesin pesawat terbang untuk lebih dari 500 maskapai penerbangan. Produk mesin CFM56 terkenal sebagai mesin pesawat yang paling tahan lama dan efisien.
Dalam sambutannya, Dirut PT. Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan kerjasama antara Garuda Indonesia dan CFM International dimulai sejak tahun 1989 ketika Garuda Indonesia mulai mengoperasikan Boeing 737-300 bermesin CFM56-3.
Saat ini Garuda Indonesia menggunakan 75 mesin buatan CFM pada pesawat Boeing seri 737. Garuda Indonesia mengoperasikan sekitar 89 armada pesawat baru dan modern, 32 pesawat untuk melayani jalur penerbangan domestik dan 17 pesawat untuk jalur penerbangan internasional termasuk Cina, Jepang, Australia, Timur Tengah dan Eropa. Pada 2015, Garuda Indonesia menargetkan akan mengoperasikan lebih dari 154 armada pesawat.
Sementara itu Konjen RI Dubai Mansyur Pangeran dalam sambutannya menyatakan rasa bangga atas perkembangan pesat Garuda Indonesia dan cepat mengidentifikasi sasaran-saran strategis kedepan antara lain dengan menangkap peluang bisnis kerjasama dengan CFM International.
Konjen RI menyatakan kegembiraannya dapat menyaksikan penandatangan perjanjian antara Garuda Indonesia-CFM dan akan mendukung penuh kerjasama tersebut terutama sebagai bagian dari upaya Garuda Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kapasitas armadanya.
Ia juga menegaskan bahwa peningkatan pelayanan dan sarana penerbangan nasional dan internasional merupakan suatu keniscayaan di tengah dinamika perekonomian dunia dimana Indonesia telah menjadi salah satu destinasi paling menarik untuk investasi, perdagangan dan pariwisata sehingga perlu diantisipasi melonjaknya jumlah penumpang dari dan ke Indonesia.
Hal ini sebagai konsekuensi logis pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai yang terbesar di Asia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara anggota G-20.
Garuda Indonesia melalui GMF Aero Asia berpartisipasi pada Dubai Airshow 2011 dengan menempati anjungan seluas + 30 m2.
Partisipasi GMF Aero Asia pada Dubai Airshow dilakukan secara rutin setiap tahun sejak 2-3 tahun belakangan ini. Hal ini merupakan bagian dari upaya GMF Aero Asia untuk menembus pasar Timur Tengah dan sekitarnya terutama di UAE.
Selain GMF Aero Asia, PT. Nusantara Turbin dan Propulsi juga turut berpartisipasi pada pameran dirgantara tersebut yang juga memberikan pelayanan perawatan dan perbaikan pesawat terbang dengan kapasitas lebih kecil merupakan anak perusahaan PT. Dirgantara Indonesia.
Keikutsertaannya pada Dubai Airshow 2011 kali ini merupakan yang pertama kalinya sejak sempat absen selama tiga tahun belakangan ini. PT. Nusantara Turbin dan Propulsi berharap dapat melakukan penetrasi pasar ke kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.
(H-ZG/S006)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011