Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan 250.000 bibit pohon untuk menanggulangi lahan kritis di wilayah itu.

Kepala Seksi Bina Usaha Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan Kabupaten Bekasi Yudianhar di Cikarang Senin mengatakan, penyediaan 250.000 bibit pohon tersebut dalam rangka pelaksanaan program Kebun Bibit Rakyat (KBR).

"Bibit tanaman hutan yang akan dibagikan seperti trembesi, sengon, akasia, mahoni dan lainnya," kata dia.

Menurut Yudianhar, program tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari tahun 2010 yang sudah menanam sekitar 500.000 bibit pohon, yang akan dibagikan kepada lima kelompok tani di Kabupaten Bekasi.

"Selain bisa dimanfaatkan untuk penghijauan lahan kritis, juga bisa dimanfaatkan oleh petani setelah pohon tersebut siap panen," kata dia.

Menurut Yudianhar, saat ini jumlah lahan kritis di wilayah itu mencapai 4.378 hektar. Dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi, lahan kritis tersebar di 10 kecamatan, yakni Muara Gembong, Babelan, Cabang Bungin, Pabayuran, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Bojong Mangu, Setu, Sukatani dan Kecamatan Serang Baru.

"Gerakan reboisasi ini bertujuan untuk melindungi kekuatan struktur tanah, mencegah longsor dan banjir serta mengurangi efek pemanasan global," kata dia.

Selain melakukan penanaman 250.000 bibit pohon di lahan kritis, pihaknya juga sudah menyiapkan 15.000 bibit pohon yang akan dibagikan ke-15 sekolah negeri pada 28 November 2011 mendatang.

"Penanaman pohon di sekolah masuk dalam Program Provinsi Jawa Barat Hijau Berbasis Sekolah atau `Green School And Green Province`," kata dia.

Menurut dia, program tersebut selain untuk menghijaukan lingkungan sekolah, juga untuk mengenalkan kepada siswa tentang pentingnya pohon dan keberlangsungan ekosistem lingkungan.

"Siswa akan kita ajak menanam sekaligus merawat pohon tersebut. Mereka kita ajak untuk mencintai lingkungan sejak dini," ujarnya.

Jenis bibit pohon yang akan ditanam di sekolah, kata dia, lebih banyak pohon produktif seperti mangga, sawo dan pambutan, namun ada juga jenis trembesi, sengon dan ketapang untuk menjaga kekuatan struktur tanah.

"Kami berharap dalam dua tahun ke depan seluruh sekolah di Kabupaten Bekasi bisa rimbun dan asri sehingga suasana belajar menjadi nyaman," katanya.

(ANT-294/S023)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011