Jakarta (ANTARA) - Warga Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mendoakan Ketua DPR RI Puan Maharani ke depan menjadi Presiden RI.

“Terima kasih Ibu Puan saya doakan sehat selalu dan bisa menjadi presiden kami,” kata warga Gendayakan Kamti dalam keterangan yang diterima di Jakarta Selasa.

Kamti menyampaikan hal itu usai Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Selasa.

Kamti bersyukur akhirnya proyek sambungan rumah air bersih di desanya diresmikan oleh Puan Maharani. Ia berharap program ini bisa benar-benar mempermudah warga Desa Gendayakan mendapatkan akses air.

Kamti bercerita awalnya ia dan keluarga harus membuat bak penampungan untuk menampung air hujan selama musim hujan. Biasanya musim hujan baru terasa pada bulan Desember di Desa Gendayakan dan itu tidak berlangsung lama.

“Bagi kami air itu seperti emas, sangat penting dan tidak ada duanya. Paling susah kalau butuh untuk memasak,” kata Kamti.

Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Selama puluhan tahun, warga Desa Gendayakan dan sekitarnya kesulitan air bersih.

Puan meresmikan pemasangan sambungan rumah (SR) air bersih untuk 506 rumah warga. Program penanganan krisis air bersih di Desa Gendayakan sudah menjadi skala prioritas sejak 2017.

“Kita butuh air untuk minum, kita butuh air untuk mandi, kita butuh air untuk mencuci, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kesehatan diri,” kata Puan di Desa Gendayakan.

Karena itu, menurut dia, ketika terdapat kabar bahwa Desa Gendayakan sempat puluhan tahun lamanya kesulitan mendapat air bersih dan hal itu tidak boleh dibiarkan.

Baca juga: Ketua DPR harap "The New Kemukus" tingkatkan pariwisata di Sragen

"Harus ada solusi seperti pembangunan sarana air bersih,” kata Puan.

Puan Maharani menekankan komitmennya dalam mengawal ketersediaan air bersih di desa-desa, seperti Desa Gendayakan. Ia berharap pembangunan sarana air bersih di Desa Gendayakan bisa benar-benar memberi manfaat untuk warga.

Sarana air bersih, katanya, bisa terbangun karena gotong royong semua pihak baik dari pemda, perguruan tinggi, dan warga.

“Walaupun kami ada di pusat, tetapi DPR RI memantau betul kondisi-kondisi di desa-desa, seperti Desa Gendayakan," katanya.

Dengan adanya air bersih, lanjut Puan, diharapkan warga Desa Gendayakan tidak perlu lagi jalan jauh-jauh hanya untuk mendapatkan air.

Baca juga: Ketua DPR resmikan proyek rumah air bersih-wisata The New Kemukus

"Tidak perlu lagi hanya mengandalkan air tangki bantuan, tidak perlu lagi khawatir kalau tidak ada hujan turun,” kata Puan.

Pembangunan sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri menggunakan dana dari APBD Kabupaten Wonogiri.

Pembangunan perpipaan sudah dimulai sejak 2018 hingga 2019. Namun, pembangunan terkendala pandemi COVID-19, dan baru bisa dilanjutkan 2022 serta diresmikan pada April 2022 oleh Puan Maharani.

Baca juga: Ketua DPR RI dorong pemerataan pendidikan melalui KIP

Sebelum ada pembangunan perpipaan, Desa Gendayakan harus membeli air dari mobil-mobil tangki, bahkan saat kekeringan. Mereka kesusahan mendapat air. Krisis air itu bisa dirasakan warga selama 6 hingga 7 bulan.

Kondisi geografis Desa Gendayakan memang berbukit-bukit dan berbatu kapur. Setiap musim kemarau hampir bisa dipastikan Desa Gendayakan menjadi langganan kekeringan dan krisis air bersih.

Desa yang berada di Kecamatan Paranggupito tersebut terletak 68 kilometer dari Kota Wonogiri dan berada pada ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Wilayah Paranggupito masuk dalam gugus karst Pegunungan Sewu.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022