Palembang (ANTARA News) - Peluang atlet bridge (pebridge) Indonesia lolos ke putaran final nomor beregu putra semakin tipis karena gagal meraih angka kemenangan maksimal pada babak penyisihan lanjutan.

Hingga sesi ke delapan yang berlangsung di Hotel Jayakarta Daira dan berakhir Minggu malam, tim putra baru mengumpulkan 116,4 angka kemenangan (victory point/VP) serta tertinggal dari tim Singapura, Thailand dan Filipina.

Singapura untuk sementara memimpin perolehan angka kemenangan sementara dengan 146,5 VP, diikuti Thailand dengan 141,5 VP dan Filipina di posisi ketiga dengan 131,0 VP.

Nasib tim putra Indonesia akan ditentukan pada dua sesi terakhir yang akan digelar di tempat yang sama, Senin (14/11) pagi.

Hanya dua tim teratas yang berhak berlaga di putaran final, sementara tim yang menempati posisi ketiga otomatis meraih medali perunggu.

Pelatih tim bridge Indonesia Memed Hendrawan mengakui tipisnya peluang tim putra untuk lolos ke putaran final.

"Peluang untuk menggapai posisi kedua di akhir babak kualifikasi masih ada, tapi memang tipis. Syaratnya kita harus menang telak di dua sesi terakhir dan tim-tim di atas kita kalah," ujar dia.

Di nomor beregu putra Indonesia menurunkan pasangan Robert Parasian-Taufik Asbi, Franky S Karwur-Noldy Goergo dan pasangan Tommy Rogi-Octa Wakon.

Hasil bertolak belakang justru diraih pebridge putri indonesia. Meski masih menyisakan babak kualifikasi yang juga akan digelar Senin (14/11), namun tim putri sudah memastikan satu tempat di partai final dan berpeluang menyumbangkan medali emas.

Pada ajang SEA Games kali ini tim putri Indonesia diperkuat pasangan Lusje Bojoh-Joice Tueje, Kristina Wahyu Murniati-Suci Amita Dewi dan pasangan Conny E Sumampouw-Irne Korengkeng.

Hingga sesi ke delapan, tim putri Indonesia sudah mengemas 163 VP, unggul jauh dibanding dua pesaing terdekat mereka masing-masing Filipina yang baru mengumpulkan 121 VP dan Singapura di posisi ketiga dengan 113,5 VP.

Selain itu, pasangan Kristina Wahyu Murniati-Suci Amita Dewi juga mencatatkan diri sebagai peraih rangking butler tertinggi dengan 1,135417 sekaligus berpeluang menghadirkan medali emas bagi kontingen Indonesia.

Pesaing terdekat mereka adalah pasangan Tan Sock Ngin-Ng Lai Chun dari Singapura dengan angka butler 0,8875.
(R014*Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011