Komitmen tersebut mengemuka pada Pertemuan Nasional Pramuka Perguruan Tinggi bertema Revitalisasi Pola Pembinaan dan Pengembangan Pramuka Perguruan Tinggi berdasarkan Undang-Undang Nomor 12/2010 tentang Gerakan Pramuka di Makassar, Minggu.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar menjelaskan, alasan memperkuat gerakan pramuka di perguruan tinggi karena pemuda di tingkatan tersebut masih labil dan membutuhkan nilai-nilai kebaikan untuk menyaring pengaruh-pengaruh buruk.
Pada tingkatan tersebut pemuda akan memasuki fase kerja dan membutuhkan keterampilan dan banyak yang tidak dapat memperoleh pekerjaan karena tidak punya keterampilan. Melalui gerakan pramuka keterampilan tersebut bisa diperoleh.
Alasan lainnya adalah karena pemuda di tingkatan tersebut sangat kritis namun sekaligus memiliki potensi besar yang dapat diarahkan dan digerakkan dengan nilai-nilai kebaikan.
"Memberikan perhatian khusus di tingkat perguruan tinggi juga agar gerakan berjalan secara berkesinambungan bagi mereka yang telah aktif di pramuka pada jenjang pendidikan sebelumnya," katanya menambahkan, gugus depan perguruan tinggi memang ketinggalan.
Ia mengharapkan, pertemuan yang diikuti oleh 26 perguruan tinggi ini menjadi tahap pertama pertemuan nasional sesungguhnya.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua Kwarda Provinsi Sulsel mengatakan, pramuka adalah bagian untuk menjawab tantangan bangsa ke depan melalui pembentukan jati diri, karakter dan idealisme nasionalisme pemuda.
"Saya berharap pertemuan ini semakin memperteguh gerakan pramuka. Pramuka harus jalan untuk menjaga bangsa," ujarnya.
Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin Nasaruddin Salam, selaku tuan rumah mengatakan, inti dari pertemuan ini adalah upaya pembentukan mahasiswa sebagai insan berkarakter melalui gerakan pramuka.
Selain seminar yang akan digelar di Makassar, rangkaian kegiatan juga akan digelar Kabupaten Bantaeng dan Bulukumba.
Staf Ahli Kemenpora bidang Revitalisasi Pramuka Amran Razak mengatakan, dengan meningkatkan gairah pramuka di kampus diharapkan dapat menjadi penangkal bentuk-bentuk konflik seperti tawuran.(ANT)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011