Jakarta (ANTARA) - China pada Senin (25/4) meluncurkan pedoman untuk lebih memanfaatkan potensi konsumsi negara itu, dengan langkah-langkah terperinci guna mengatasi kemacetan konsumsi jangka pendek dan meningkatkan vitalitas konsumsi jangka panjang.
China berencana untuk membangun satu batch gudang di pinggiran kota-kota besar dan menengah guna memastikan pasokan kebutuhan sehari-hari dalam keadaan darurat, menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Kantor Umum Dewan Negara China itu.
Pedoman tersebut juga mewajibkan lembaga-lembaga keuangan untuk lebih mendukung ekonomi riil melalui sejumlah langkah, antara lain menurunkan suku bunga pinjaman dan memotong biaya, sebagai upaya membantu negara itu mengatasi dampak COVID-19.
Lonjakan epidemi di beberapa kota sejak Maret lalu telah berdampak buruk pada pertumbuhan konsumsi di China. Pada Maret, penjualan ritel barang konsumsi turun 3,5 persen secara tahunan (yoy).
Pedoman tersebut mencatat kesulitan yang dihadapi perekonomian China, terutama sektor berbasis kontak. Lebih lanjut, pedoman itu memaparkan bahwa China akan menawarkan dukungan khusus guna membantu pihak-pihak yang paling terdampak selama masa-masa sulit ini.
Selain upaya untuk menggenjot pemulihan konsumsi jangka pendek, pedoman tersebut juga merinci kebijakan untuk meningkatkan konsumsi dalam jangka menengah dan panjang.
China akan mengembangkan sejumlah produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan warga lansia dan bayi sembari mendorong inovasi dalam konsumsi budaya, sebut pedoman itu.
Negara tersebut juga akan memanfaatkan potensi konsumsi di wilayah pedesaan yang luas di China, mendorong penjualan mobil dan peralatan rumah tangga di kawasan-kawasan itu.
Pedoman tersebut mendorong sejumlah kota untuk menghapus pembatasan konsumsi mobil berdasarkan kondisi mereka sendiri guna menjaga konsumsi kendaraan tetap stabil.
China juga berencana untuk membangun beberapa toko bebas bea di sejumlah kota dan meningkatkan kebijakan terkait guna mengembangkan platform pro konsumsi.
Konsumsi merupakan mesin utama pertumbuhan ekonomi di China. Pada kuartal pertama 2022, konsumsi akhir berkontribusi 69,4 persen terhadap pertumbuhan produk domestik bruto negara itu, yang naik 4,8 persen (yoy).
Sektor tersebut kemungkinan akan terus mengalami pembalikan karena China berhasil mengendalikan situasi epidemi dan menerapkan langkah-langkah ramah pekerjaan, kata Fu Linghui, juru bicara Biro Statistik Nasional China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022