Pinjaman ini akan ditujukan untuk mendukung pengembangan bisnis Amitra. Pada tahun 2022, perseroan lebih optimis dalam menjalankan kegiatan usahanya, mengingat tahun ini Arab Saudi telah membuka kembali ibadah umrah dari berbagai negara,...
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan syariah pertama PT Astra International Tbk dalam penyediaan pembiayaan syariah, PT Sharia Multifinance Astra memperoleh fasilitas pinjaman Rp200 miliar dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Presiden Direktur PT Sharia Multifinance Astra (SMA) Inung Widi Setiadji, Selasa, mengatakan perusahaan yang memiliki merek Amitra ini mendapatkan fasilitas pinjaman dalam bentuk Perjanjian Pembiayaan Syariah Line Facility.
Menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Fatwa DSN No.45/DSN-MUI/II/2005, fasilitas Line Facility adalah suatu bentuk fasilitas plafon pembiayaan bergulir dalam jangka waktu tertentu yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.
Baca juga: Astra targetkan nilai transaksi bruto Astrapay capai Rp30 triliun
Inung Widi Setiadji menyebutkan pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung operasional dan pengembangan bisnis serta diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan ke depan.
"Pinjaman ini akan ditujukan untuk mendukung pengembangan bisnis Amitra. Pada tahun 2022, perseroan lebih optimis dalam menjalankan kegiatan usahanya, mengingat tahun ini Arab Saudi telah membuka kembali ibadah umrah dari berbagai negara, serta kuota haji yang sebelumnya ditutup sama sekali,” kata Inung dalam rilis yang diterima di Jakarta.
Direktur PT SMA Yulian Warman menambahkan pihaknya optimis tahun ini potensi pembiayaan Umrah di Indonesia akan meningkat seiring dibukanya kembali umrah oleh Arab Saudi.
"Berdasarkan data sebelum terjadi pandemi pada tahun 2018-2019, jumlah jemaah Indonesia yang melakukan ibadah Umrah sebanyak hampir 1 juta orang,” katanya.
Baca juga: Wapres dorong peningkatan peran pelaku sektor keuangan syariah
Dalam tiga bulan pertama 2022 Amitra telah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp42,2 miliar tumbuh 62,9 persen dibanding tahun 2021 sebesar Rp 25,9 miliar.
Sementara itu Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengatakan kolaborasi dengan PT SMA sejalan dengan visi perseroan yang fokus pada bisnis di Islamic segment. Apalagi, Bank Muamalat baru saja mendapat suntikan dana segar dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selaku pemilik baru dengan total kepemilikan saham sebesar 82,7 persen.
“Kami ingin kembali pada khittah Bank Muamalat sebagai bank milik umat Islam, sehingga strategi bisnis yang kami canangkan memang fokus di segmen tersebut. Kerja sama dengan PT SMA ini menunjukkan bahwa prospek bisnis di segmen ini masih sangat terbuka lebar dan tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan pangsa pasar industri syariah di Tanah Air,” ujarnya.
Perjanjian Pembiayaan Syariah Line Facility menggunakan akad Musyarakah dengan tenor maksimal 5 tahun. PT SMA akan mengoptimalisasikan penggunaan pinjaman yang didapatkan ini pada pengembangan bisnis pelayanan pembiayaan syariah.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022