"Saat ini kita dihadapkan pada masa yang mengerikan, bangsa mengalami masa yang sangat sulit, sehingga kita harus kerja keras, bahu membahu. Tampaknya, kalau melihat suasana sulit seperti ini, momentum bagi PMII, alumni, dan keluarga besar PMII mengambil peran, mengisi ruang-ruang yang kosong," kata Muhaimin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakannya dalam acara Silaturahim Pengurus Besar (PB) PMII dan Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII bertajuk "Hikmah Ramadhan untuk Kemaslahatan Bangsa" di Jakarta, Minggu (24/4).
Dia menyebutkan tiga kondisi sulit yang harus diperhatikan saat ini. Pertama ialah kondisi ekonomi dan peran negara atau Pemerintah. Menurut dia, negara mengalami kesulitan ekonomi pascapandemi yang diikuti dengan naiknya harga sejumlah barang kebutuhan pokok, seperti minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM).
"Kedua, menghadapi transisi kepemimpinan yang suhunya sudah mulai panas menuju Pemilu 2024," katanya.
Baca juga: Ketua DPR harap PMII terus bertransformasi untuk bangun peradaban
Ketiga, lanjutnya, kondisi rakyat harus terdepan untuk dipikirkan dalam mengambil langkah-langkah bersama keluarga besar PMII. Sejak lahir organisasi itu, tambahnya, sudah terbukti PMII berpihak pada sesuatu yang jelas terhadap kerakyatan, keumatan, dan kebangsaan.
"Tiga agenda itu harus serius diperbincangkan dan berbagi tugas dan tanggung jawab, seperti alumni yang ada di legislatif maupun eksekutif dan berbagai bidang profesi. Mabinas ini banyak sekali, kita harus sering bertemu untuk mendiskusikan kemajuan PMII dan kemajuan bangsa," jelasnya.
Selain transformasi gerakan dalam merawat peradaban, lanjutnya, PMII juga harus berpikir untuk melakukan transformasi bangsa menuju peradaban lebih maju. Hal itu, katanya, karena PMII memiliki karakter yang tidak pernah memikirkan diri dan kelompoknya, namun mengutamakan kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
"PMII memiliki jiwa nasionalis sekaligus Islam sejati yang menjadi nilai lebih. Itu spirit kepemimpinan PMII, semangat untuk menjawab tantangan masa depan bangsa, dan menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa," ujarnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Wakil Ketua MPR yang juga mantan ketua Pengurus Cabang PMIIJakarta Selatan Jazilul Fawaid, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri, Ketua Umum IKA PMII AkhmadMuqowwam, serta mantan Ketua PC PMII Jakarta yang juga Wakil Ketua Komisi XI Jakarta Fathan Subchi.
Baca juga: Wapres minta PMII ikut berperan mewujudkan kemandirian bangsa
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022