tidak sebatas protokol kesehatan saja, tapi juga keselamatan dan keamanan

Maumere (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyiapkan sejumlah protokol keselamatan dan keamanan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan acara sampingan (side event) G20 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

"Persiapan kita tidak sebatas protokol kesehatan saja, tapi juga keselamatan dan keamanan bagi pengunjung," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng ketika dihubungi dari Maumere, Senin.

Protokol keselamatan yang disiapkan dimulai dari penerapan mitigasi bencana, seperti rambu evakuasi di jalanan dan alat pendeteksi gempa. Dalam koordinasi dengan BMKG, telah terbangun shelter gempa bumi yang memiliki sensor seismograf untuk mengukur getaran pada permukaan bumi.

Kabupaten Manggarai Barat sendiri memiliki lima shelter gempa bumi dengan rincian tiga shelter yang terinstal sensor seismograf dan dua shelter yang akan diinstal pada tahun 2022. Shelter yang telah terinstal dengan sensor seismograf yakni shelter gempa bumi di Kecamatan Kuwus, kota Labuan Bajo, dan Desa Golo Mori.

Baca juga: Pemkab Manggarai Barat pastikan kesiapan sektor kesehatan dukung G20

Baca juga: BPOLBF pastikan ketersediaan rantai pasok parekraf dukung G20

Untuk menunjang protokol keselamatan sendiri, Pemkab Manggarai Barat berkoordinasi dengan BMKG sehingga telah terpasang empat jenis alat sistem peringatan dini tsunami. Peralatan yang telah terpasang itu bertujuan untuk memberikan informasi gempa bumi dan tsunami serta menunjang sistem peringatan dini Tsunami yang disebut Indonesia Tsunami Early Warning System (INATEWS). Selain itu, BMKG juga telah memasang sirene tsunami yang berfungsi untuk memberikan peringatan dini tsunami kepada masyarakat yang berlokasi di Puncak Waringin Labuan Bajo.

BMKG juga memasang Warning Receiver System (WRS) New Generation BMKG untuk memberikan informasi dini ketika terjadi gempa, sehingga langkah penanganan terhadap informasi bencana yang diberikan akan semakin cepat, khususnya gempa bumi dan tsunami. Dua alat WRS tersebut dioperasikan di Kantor BPBD Manggarai Barat dan Pos SAR Labuan Bajo.

Selain koordinasi bersama BMKG, Pemkab Manggarai Barat juga menjalin komunikasi dengan Basarnas. Kiranya Basarnas pun akan membantu satu unit helikopter untuk kelancaran kegiatan internasional tersebut. Helikopter tersebut diberikan sebagai bentuk persiapan dan berjaga-jaga ketika terjadi hal yang tidak diinginkan saat pengunjung melakukan aktivitas menyelam.

Selanjutnya, pemerintah juga memastikan pengamanan selama kegiatan berlangsung. Kegiatan pengamanan dilakukan lintas sektor, khususnya oleh TNI dan Polri di wilayah Manggarai Barat.

"Kita ingin mereka merasa aman dan nyaman selama berada di Manggarai Barat," tutup Weng.

Baca juga: Kemendag: Labuan Bajo jadi tuan rumah G20 karena kaya potensi

Baca juga: BMKG sebar informasi cuaca khusus selama side event G20 di Labuan Bajo

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022