Bogor (ANTARA News) - Dua atlet dari Malaysia dan satu atlet Filipina mengalami cidera ringan karena salah mendarat pada latihan resmi cabang olahraga paralayang SEA Games 2011 di kawasan Puncak, Jawa Barat.
Manajer Media Center Panitia Pelaksana Cabang Paralayang SEA Games 2011 Tagor Siagian, Sabtu, membenarkan kecelakaan tersebut.
"Memang benar ada dua atlet dari Malaysia dan satu atlet Filipina cedera saat mendarat pada latihan resmi yang digelar tadi siang," kata Tagor.
Tagor mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat para atlet melakukan latihan resmi untuk nomor lintas alam jarak terbatas.
Dalam latihan tersebut atlet diharuskan terbang sejauh-jauhnya dan menyelesaikan tugas sesuai kemampuan. Namun, karena cuaca yang kurang bagus, di mana awan mendung dan angin yang berubah-ubah menganggu proses pendaratan atlet.
Salah satu atlet Malaysia yang mengalami cidera bernama Asnawati Ahmad. Ia mendarat dengan posisi pundak terlebih dulu di lokasi kebun teh berjarak kurang lebih 3 km dari landasan paralayang.
Kejadian serupa juga dialami dua atlet lainnya. Mereka mendarat di lokasi yang kurang memungkinkan untuk mendarat.
"Ketiganya mengalami cedera ringan. Sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. Tidak ada yang sampai dirawat inap. Saat ini kondisi sudah membaik, dan mereka sudah diperbolehkan pulang," kata Tagor.
Sementara itu, menurut manajer Tim nasional Indonesia Gendon Subandono, cuaca di kawasan Puncak tidak bersahabat.
Awan mendung, kabut, dan angin yang berubah-ubah menganggu pelaksanaan terbang para atlet.
"Cuaca memang kurang bagus. Anginnya kurang bagus untuk terbang. Kami memang sedikit kesulitan. Beruntung timnas Indonesia bisa mengatasinya," kata Gendon.
Hal serupa juga disampaikan Elisa Manueka, salah satu atlet putra dari Jawa Timur.
Ia mengaku cukup kesulitan untuk mendarat, namun dengan teknik yang ia miliki ia mampu mendarat secara baik.
"Cuaca memang kurang bagus, sangat mempengaruhi latihan kami. Tadi saya lihat memang ada sejumlah atlet yang tidak mulus mendaratnya, beberapa atlet dari Malaysia. Tapi tidak terlalu berbahaya," katanya.
(ANT)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011