Palembang (ANTARA News) - Tim senam artistik putra Indonesia memperebutkan satu medali emas pada hari pertama pelaksanaan SEA Games XXVI di Gedung Ranau Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu.
Tim artistik putra Indonesia itu, diperkuat enam atlet, yaitu Tri Saputra, Endriadi, Agus Adi Prayoko, Audi Ashari Arif, Roni Saputra, dan Ferous One Willyodac.
Sejumlah atlet itu akan memainkan enam alat, yaitu lantai, kuda-kuda pelana, gelang-gelang, meja lompat, palang tunggal, dan palang sejajar.
Sejak pukul 08.30 WIB pertandingan digelar dan dimulai dengan tim Filipina, tuan rumah Indonesia, dan Malaysia.
Sedangkan pada sesi kedua dilanjutkan dengan tim Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Setiap atlet memainkan lima alat, kemudian nilai yang diperoleh akan ditotal menjadi hasil tim.
Tim yang meraih nilai tertinggi akan langsung mendapatkan medali emas, disusul perak dan perunggu untuk nilai di bawahnya.
Rencananya pertandingan selesai pada pukul 18.00 WIB.
Setiap atlet diharapkan memberikan penampilan terbaik, mengingat nomor tim artistik putra ini sekaligus menjadi babak kualifikasi untuk nomor individual.
Atlet berperingkat enam terbaik pada setiap alat akan berlaga pada nomor individual.
Pelatih artistik putra Indonesia, Jonathan Sianturi mengatakan, kekuatan tim Indonesia dan beberapa negara lain, seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia, terbilang cukup berimbang.
"Sementara ini masih terlihat berimbang, dan belum bisa dipastikan karena masih ada tiga alat lagi yang harus dimainkan. Selain itu, tiga tim negara lain juga belum unjuk kemampuan," ujar dia.
Menurut Jonathan, peta kekuatan cabang olahraga senam dari negara peserta pada SEA Games kali ini dinilai merata.
"Peluang setiap negara untuk meraih medali emas sama-sama terbuka, karena saat ini kekuatan senam terbilang merata," ujar dia.
Dia menilai, akan sulit bagi tiap-tiap negara peserta untuk mengumpulkan lebih dari tiga medali emas.
"Untuk senam ditargetkan dua emas, yakni dari kelompok putra dan kelompok putri. Tapi, saya pribadi menargetkan dua emas untuk putra, karena memiliki hitung-hitungannya yang berbeda dengan pengurus besar," ujar mantan atlet nasional senam ini pula.
(ANT-037)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011