Jakarta (ANTARA News) - Sejak pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) XXVI dibuka resmi pada 11.11.11, maka ratusan juta rakyat Indonesia mulai menghitung angka-angka medali, terlebih dengan lahirnya dua medali emas pada awal pertandingan.
Pada akhir pertandingan setiap hari, mata akan selalu tertuju pada angka-angka dalam daftar raihan medali setiap akhir lomba dan setiap hari hingga akhir pertandingan.
Sebanyak 542 medali emas diperebutkan ribuan atlet yang akan berlaga dalam 44 cabang olah raga pada acara yang dibuka resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11.11.11 itu.
Indonesia menjadi tuan rumah untuk yang keempat kalinya setelah sebelumnya pada 1979, 1987 dan 1997, tampil sebagai juara umum pada ketiga event itu dan bagaimana dengan penyelenggaraan tuan rumah kali ini?
Pertempuran sudah dimulai. Pada hari pertama Indonesia sudah mendapat dua medali emas dan hingga tulisan ini diturunkan Sabtu siang, sudah bertambah lagi dua dari cabang sepatu roda dan satu dari balap sepeda nomor "down hill" dan nomor menembak dari Anang Yulianto.
Cabang sepatu roda putra putri pada nomor 5.000 meter dipersembahkan Ajeng Anindia dengan poin 19 dan putera melalui Oki Adriyanto dengan poin 13.
Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau Eka Octarorianus menjadi pahlawan ketika mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia pada hari pertama di nomor Kano 1 1000 meter dari Situ Cipule di Karawang, Jawa Barat.
Eka bersama mitranya Anwar Tarra kembali mempersembahkan medali emas kedua bagi Tim Merah Putih dari nomor Kano 2 Putra 1000 meter.
Tapi jangan cepat-cepat berbesar hati, karena Thailand yang mengincar supremasi gelar juara bertahan SEA Games, pada hari pertama itu sudah meraih tiga medali emas.
Wichan Jaitieng menuai emas dari Kayak 1 Putra 1000 meter, Kayak 2 Putra 1000 meter lewat Piyaphan Phaophat dan Nathaworn Waenphrom, serta dari Kayak 4 Putra 1000 meter dari Piyaphan Phaophat, Nathaworn Waenphrom, Chatchart Bunmuen, dan Natthaphon Yatra.
Pada Kano 1 Putra 1000 meter, Eka pun menoreh waktu amat dekat dengan Win Htike yang menoreh waktu 04:16.00, dibanding Win Htike 04:21.09.
Pada Kano 2 Putra 1000 meter, duet Eka dan Anwar Tarra direstui Dewi Fortuna saat membuat waktu 04:00.44 yang terpaut sedetik lebih dengan duet Win Htike dan Ye aung Soe 04:01.01.
Pada hari pertama itu, tuan rumah lolos ujian kedua pada pertandingan sepak bola, setelah menggulung Singapura 2-0 dan dengan hasil itu, tim Garuda Muda mengoleksi enam poin dari dua pertandingan. Pada laga pertama, Senin (7/11), Egi Melgiansyah dan kawan-kawan melipat Kamboja dengan angka 6-0.
Tim Indonesia U-23 juga menjadi perhatian, karena menoreh gol tercepat dalam pertandingan, ketika Patrick Wanggai menggetarkan gawang lawan pada menit pertama dan Titus Bonai menambahnya pada menit 37.
Meningkatkan perjuangan
Sebanyak 43 medali emas diperebutkan hari kedua Sabtu dan mata pun mulai menyaksikan angka demi angka yang tertoreh saling berubah di papan besar klasemen sementara.
Atletik yang dilombakan di Stadion Atletik Komplek Olahraga Jakabaring Palembang, menyediakan medali terbanyak, yaitu 11 keping medali emas.
Cabang lain adalah karate (7), taekwondo (7), renang (6), kano (3), menembak (3), sepatu roda (4), senam (1) dan polo air (1).
Tim Merah Putih dalam meningkatkan perjuangannya, mengharapkan medali emas dari pelari jarak jauh Triyaningsih di nomor atletik yang merebutkan total 46 medali, sementara taekwondo yang digelar di Stadion POPKI Cibubur Jakarta Timur, optimistis bisa meraih dua emas pada pertandingan hari pertama tersebut.
"Kami berharap meraih medali emas dari Triyaningsih pada nomor lari 10.000 meter putri," ujar manajer tim atletik Indonesia Johanis Paulus Lay.
Pada SEA Games Laos dua tahun lalu, Triyaningsih meraih dua medali emas melalui nomor lari 5.000 meter dan 10.000 meter. Atletik memperebutkan 11 medali emas pada hari pertama lomba, Sabtu, di antaranya nomor jalan cepat 20 km, lompat jauh, lempar cakram, lompat galah, dan tolak peluru.
Pada nomor lempar cakram putra, Indonesia mengandalkan Hermanto, pemecah rekor nasional pada Kejuaraan Nasional 2011 di Stadion Madya, Juli lalu. Saat itu ia menghasilkan lemparan sejauh 52,95 meter.
"Namun ia akan menghadapi tantangan dari atlet Singapura," kata Paulus dengan menambahkan, pada nomor 3.000 meter steeplechase putri, peluang bagi Rini Budiarti adalah 50:50 persen.
Pada nomor tolak peluru putra, lanjut Paulus, Indonesia harus bersaing dengan atlet-atlet Malaysia dan Thailand, begitu pula pada nomor lempar cakram putra, Indonesia kemungkinan dihadang atlet asal Singapura. Secara keseluruhan, atletik pada SEA Games 2011 memperebutkan 46 medali emas.
Sementara itu, manajer tim taekwondo Yosep Hungan mengatakan kontingen olahraga bela diri asal Korea tersebut diperkirakan akan menyumbang dua emas pada pertandingan hari pertama.
"Pada pertandingan perdana besok, kami akan bersaing di lima nomor pertandingan, masing-masing tiga nomor Poomsae dan dua dari nomor Kyurogi. Minimal kita dapat dua emas dari nomor tersebut," kata Yosep.
Di cabang dayung, para srikandi Merah Putih diharapkan mampu menambah koleksi emas Sabtu pada nomor Kayak 1 Putri (K1-W) 500 meter, Kayak 2 Putri (K2-W) 500 meter, dan Kayak 4 Putri (K4-W) 500 meter.
Tim dayung Indonesia turun pada jarak 500 meter putri tersebut ialah Masrifah (K1-W), duet Rasima dan Sarce Aronggear (K2-W) serta Masrifah, Rasima, Sarce Aronggear dan Kanti Satyawati (K4-W).
Dari karate, tujuh nomor akan dipertandingkan meliputi kata perorangan putra putri, kumite putri kelas 68 kilogram, kata beregu putra dan putri serta kumite perorangan putra +84 kg dan kumite perorangan putri -50 kg.
Sebanyak 10 negara mengikuti cabang karate minus Kamboja.
Dari arena perairan, manajer renang Indonesia, Bambang, mengatakan, Indonesia menargetkan enam medali emas dari perenang muda yang telah berlatih di luar negeri sejak beberapa bulan lalu. Mereka adalah Glend Victor di nomor 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu putra.
Dua emas lain ditargetkan dari Siman Sudarwata pada gaya punggung putra jarak 50M dan 100M dan dua lainnya pada estafet putra 100M dan 400 meter gaya ganti.
Keempat perenang yang akan diturunkan pada nomor estafet putra tersebut adalah Glend, Siman, Indra Gunawan dan Triaji serta Guntur. Di Laos dua tahun lalu, Merah Putih hanya mendapat dua medali emas dari renang.
Di cabang bergengsi bulu tangkis, jauh-jauh hari Thailand sudah menilai tuan rumah bisa menjadi batu sandungan untuk mengejar medali emas nomor beregu putri, seperti diungkapkan manajer Utis Pakpoom.
"Indonesia tim kuat dan pemainnya bagus-bagus," tambahnya.
"Kalau bertemu Indonesia di final, saya kira peluangnya `fifty-fifty`," katanya usai pertemuan manajer tim dan undian.
Tuan rumah Indonesia menjadi unggulan kedua di nomor beregu putri dan akan bertemu Vietnam di laga perdana. Jika tidak terjadi kejutan, Thailand dan Indonesia kemungkinan besar akan bertemu di babak final.
Thailand menurunkan pemain kuat untuk mendulang medali emas, seperti Porntip Buranaprasertsuk (peringkat 12 dunia), juara dunia junior 2011 Ratchanok Intanon, dan Salakjit Ponsana (28 dunia). Selain itu ada ganda peringkat 11 dunia, Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul.
Tim putri Indonesia diperkuat antara lain Lindaweni Fanetri (34 dunia), Ardiyanti Firdasari (39), Maria Febe Kusumastuti (49), Vita Marissa/Nadya Melati (10), dan Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda (19).
Semua negara peserta SEA Games XXVI mulai saling hitung angka, karena bagi atlet dan para petinggi olahraga, yang terpenting adalah medali emas dalam menunjang supremasi olahraga masing-masing, selain tentu saja untuk wadah mempersatukan bangsa.
"ASEAN kian menjadi kawasan dinamis dan penuh kemajuan. Mari kita tingkatkan kerja sama dan kemitraan lebih tinggi untuk mewujudkan Asia Tenggara yang damai, adil, maju dan sejahtera," kata Presiden SBY ketika membuka resmi pesta olah raga Asia Tenggara itu. Apalagi di Bali juga saat ini, 17-19 November, berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Medali emas Merah Putih mulai bermunculan sejak hari pertama pertandingan dan angka angka pun akan menjadi perhatian utama, hari demi hari angka demi angka, entah sampai hari ke berapa dan entah sampai berapa.
Selamat berjuang anak bangsa!
(ANT)
Oleh A.R. Loebis
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011