saya sesungguhnya tidak mengurus Komodo tapi menangani masalah kemanusiaan di NTT khususnya dan Indonesia umumnya

Kendari (ANTARA News) - Duta Komodo Indonesia, Mohammad Jusuf Kalla (JK) mengatakan Komodo, binatang khas di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, sudah ditetapkan sebagai salah jenis binatang yang masuk dalam tujuh keajabaiban dunia.

"Alhamdulillah keputusan komodo menjadi salah satu binatang yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia sudah ditetapkan tadi Sabtu pagi," kata JK di Kendari, Sabtu.

Mantan Wakil Presiden RI itu mengaku saat dirinya menjadi duta Komodo Indonesia banyak pihak yang mengkritik, bahwa ia lebih tertarik mengurus binatang dari pada manusia.

"Kritik dari banyak orang itu sah-sah saja. Tapi perlu saya tegaskan bahwa saya sesungguhnya tidak mengurus Komodo tapi menangani masalah kemanusiaan di NTT khususnya dan Indonesia umumnya," katanya.

Yang mendapat manfaat dari penetapan status Komodo menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia tersebut kata dia adalah masyarakat Indonesia sendiri, terutama rakyat di Pulau Komodo dan sekitarnya.

"Yang urus sesungguhnya bukan komodo tapi masyarakat Indonesia, karena yang mendapat manfaat dari penetapan komodo menjadi tujuh keajaiban dunia, bukan komodo tapi masyarakat Indonesia," katanya.

Menurut JK, dengan penetapanan Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia, maka masyarakat dari berbagai belahan dunia akan tertarik mengunjungi Pulau Komodo, melihat langsung kehidupan binatang ajaib tersebut.

Dengan banyaknya orang yang tertarik mengunjungi Pulau Komodo jelas JK, maka masyarakat di Pulau Komodo dan sekitarnya akan mendapatkan lapangan kerja baru, baik sebagai pemandu wisata maupun menyediakan kebutuhan pengunjung pulau Komodo.

"Itu artinya, semakin banyak orang yang mengunjungi Pulau Komodo, semakin menjanjikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat, karena pada dasarnya mereka yang akan datang di Pulau Komodo akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.

"Orang atau wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah, tentu membawa uang. Uang yang dibawa tersebut dibelanjakan di tempat di mana mereka berkunjung, sehingga daerah yang dikunjungi mendapatkan keuntungan," kata Jusuf Kalla.

(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011