Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengatakan, rencana pemerintah untuk mengalihkan dananya di BI belum pernah dibicarakan antara Departemen Keuangan (Depkeu) dan BI. "Tidak pernah ada pembicaraan tentang hal ini. Itu mimpi individu yang dipublikasikan dan jadi wacana yang berkelanjutan," kata Burhanuddin di Jakarta, Selasa. Sementara itu Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom mengatakan, dana pemerintah di BI bukanlah dana nganggur karena sewaktu-waktu dapat digunakan pemerintah. "Itu tentu bukan dana nganggur, karena sewaktu-waktu bisa dipakai untuk kebutuhan pemerintah," katanya. Burhanuddin juga mengatakan bahwa hingga saat ini masih ada surat utang pemerintah (SUP) di BI yang belum dibahas pola restrukturisasinya. "Ada SUP nomor 2 dan 4 yang nilainya Rp148,4 triliun yang belum disepakati restrukturisasinya," katanya. Selama ini, lanjutnya, yang sudah disepakati hanya penundaan pembayaran pokok dan bunga SUP yang jatuh tempo 2005. "Baru-baru ini Depkeu meminta agar pembayaran SUP yang jatuh tempo 2006 ditunda dengan alasan tidak dianggarkan. Ini perlu dimintai persetujuan DPR juga," katanya. Sementara itu, Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Budi Mulia membantah kalau rencana BI menghapus SBI tiga bulan belum dibicarakan dengan Depkeu. "Itu sudah kita bahas. Sudah ada rapat di tingkat teknis," katanya. Menurut Budi, penghapusan SBI tiga bulan itu ditujukan untuk memperjelas sinyal kebijakan moneter yang dilakukan BI.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006