Banjir yang menggenangi Kota Bertuah hampir merata diseluruh kawasan. Dari 12 kecamatan, genangan air terparah terjadi di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Marpoyan Damai serta Kecamatan Tampan.
"Anak juga nggak bisa sekolah. Suami saya juga nggak bisa jualan sayur ke pasar karena pasarnya juga banjir," kata Sugiyem, warga Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru.
Wanita 47 tahun ini berhasil ditemui saat ia mengelilingi kawasan permukiman disekitar huniannya di Jalan Gabus, Rumbai Pesisir, untuk melihat kondisi banjir yang `menyapa` wilayah itu.
Menurut Sugiyem, banjir di wilayahnya memang merupakan hal yang biasa terjadi setiap hujan deras dengan durasi cukup lama.
"Bahkan beberapa bulan sebelumnya, ketinggian air sempat lebih tinggi dari yang sekarang," ujarnya.
Warga lainnya di Kecamatan Marpoyan Damai, Firman, juga menyatakan banjir di kawasannya merupakan hal yang biasa terjadi.
"Banjir biasanya merata. Bukan cuma kawasan pemukiman warga, tapi seluruh jalanan juga biasanya terendam. Seperti sekarang ini," katanya. Menurut Firman, penyebab banjir adalah tatanan drainase atau saluran air yang kurang baik.
Di Kecamatan Tampan, genangan air juga sempat melanda sejumlah kawasan yang memang merupakan `langganan` banjir, seperti Rumah Sakit Jiwa `Tampan`, Kantor Camat, dan sejumlah fasilitas pemerintah lainnya, termasuk jalanan utama dan yang mengarah ke permukiman warga.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011