Tempat di Sungai Wang ini adalah yang ke sembilan di negara ini,"
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Jumlah rumah makan atau resto yang menawarkan menu ayam penyet dari Indonesia di wilayah semenanjung Malaysia terus bertambah dan mudah dijumpai di sejumlah tempat keramaian dan pusat-pusat perbelanjaan di negara ini.
"Jumlah resto ayam penyet semakin banyak karena memang peminatnya banyak mulai dari penduduk Indonesia yang menetap di sini, Melayu Malaysia, China bahkan turis," kata Ibu Rudiyanto Tanaka, pemilik dari Resto Ayam Penyek Ria ketika dijumpai di gerai terbarunya di Sungai Wang, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat.
Dengan banyaknya peminat tersebut maka potensi pasar menjadi sangat menggairahkan sehingga kian menambah besarnya minat para pengusaha resto ayam penyet mengembangkan usaha di negara ini.
Seperti halnya dilakukan oleh pengusaha dari "Ayam Penyet Ria", yang kini telah membuka gerai barunya di Sungai Wang, bahkan dalam waktu dekat sejumlah tempat lainnya tengah disiapkan.
"Tempat di Sungai Wang ini adalah yang ke sembilan di negara ini," katanya dengan menjelaskan tempat yang sedang disasar adalah Mid Valley, KLCC ataupun di Bandar Utama.
Bahkan, kata pengusaha yang biasa dipanggil Ibu Rud ini, pihaknya sedang menantikan pembukaan resto baru di Australia dan juga di dalam negeri seperti Makassar, Sulawesi Selatan.
Dijelaskannya, merek dagang Ayam Penyek Ria telah di franchise kesejumlah investor ini akan terus membuka cabangnya di banyak propinsi di tanah air, termasuk melebarkan sayap pemasarannya ke banyak negara.
"Kami di dalam negeri sudah punya 84 lokasi tersebar hampir di seluruh propinsi, dan di luar negeri baru di Singapura, Malaysia dan Australia (dalam proses pembukaan)," ungkap dia.
Ibu Rud menceritakan bahwa ide membuat ayam penyet ini dimulai sejak tahun 1998 saat di dalam negeri mengalami krisis keuangan sehingga oleh suaminya diajak untuk hijrah dari Surabaya ke Batam untuk memulai usaha di sana.
Diapun meminta kepada suaminya untuk buka kedai makanan di depan rumah dengan memulai hanya dua ekor ayam dengan penghasilan sekitar Rp80 ribu.
Namun, kata dia, usahanya berkembang sejalan dengan semakin banyak konsumen yang membeli ayam penyet buatannya itu.
Dengan terus berkembangnya usaha makanan tersebut, maka dia menciptakan merek dagang usahanya menjadi Ayam Penyet Ria di Batam dan ternyata semakin maju dan diapun menawarkan usahanya ini secara waralaba (franchise) kepada sejumlah investor, namun soal dapur tetap menjadi tanggung jawabnya.
(N004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011