Bogor (ANTARA News) - Cuaca yang tidak menentu sedikit menghambat pelaksanaan pertandingan cabang paralayang SEA Games 2011 di Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada hari pertama latihan resmi paralayang, Jumat, untuk nomor ketepatan mendarat (akurasi), tidak dapat diikuti oleh seluruh atlet dari lima negara yang hadir sebagai peserta.
"Cuaca kurang bagus. Tadi pagi kami sudah menggelar latihan resmi untuk nomor ketepatan mendarat, hanya bisa diikuti 45 atlet dari lima negara. Timnas hanya turun 10 orang," kata Manajer Timnas Gendon Subandono.
Gendon mengatakan, hari pertama latihan resmi belum optimal, hanya 80 persen atlet yang ikut. Cuaca yang yang kurang bersahabat membuat pelaksanaan latihan harus disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Di wilayah Bogor, pergantian cuaca cepat terjadi. Kadang pagi cerah, sore hari hujan. Kadang cuaca cerah dibarengi awan bagus, namun angin tidak cocok untuk melakukan penerbangan.
Oleh karena itu, perlu ketelitian untuk memastikan cuaca cocok untuk melakukan penerbangan.
Dengan situasi tersebut, panitia pelaksana maupun manajer tim harus pandai-pandai melihat cuaca dan memastikan pelaksanaan pertandingan yang harus dilakukan apakah untuk nomor akurasi, atau untuk lintas alam jarak terbatas maupun lintas alam jarak terbuka.
"Karena itua jadwal pertandingan paralayang tidak bisa ditetapkan karena pertandingan dipengaruhi oleh cuaca. Jika cuaca buruk, kemungkinan pertandingan tidak dilaksanakan," kata Gendon.
Hingga hari pembukaan SEA Games 2011, Jumat, lanjut Gendon. cuaca di wilayah Puncak Bogor masih stabil untuk dilaksanakan pertandingan.
"Pertandingan akan dipindah bila cuaca sudah buruk. Misalnya hujan terus menerus. Kami akan alihkan pertandingan ke Sumedang. Tapi, sejauh ini, cuaca masih bisa diandalkan, meski waktunya terbatas," kata Gendon.
Selain mempengaruhi jalannya pertandingan, cuaca juga mempengaruhi kondisi atlet dalam bertanding. Pada nomor ketepatan mendarat dua atlet Indonesia yakni Nanang memperoleh nilai 042 centimeter (cm) dan rekannya Hening Pradigma mendapat nilai 006 cm.
Nilai akurasi sementara dari pertandingan resmi ini dipegang oleh atlet Filipina Jun Flores III dengan nilai 000 cm, disusul Thailand 002 cm, sedangkan Malaysia memiliki skor 084.
"Ini baru nilai sementara dari latihan awal. Di sini kami menilai cauca menentukan kemampuan atlet dalam meraih prestasi," katanya.
Pelaksanaan latihan resmi pada hari pertama digelar untuk dua nomor yakni akurasi yang diikuti 45 atlet pada pagi hari, dan siang harinya digelar lintas alam jarak terbatas yang diikuti seluruh atlet dari lima negara yakni 53 orang.
(KR-LR)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011