Palembang (ANTARA News) - Lomba jalan cepat 20km yang sedianya akan membuka kompetisi cabang atletik pada SEA Games 2011 di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, Sabtu (12/11), diundur ke Minggu (13/11)
"Jalan cepat 20km diubah ke hari kedua, karena jumlah atletnya tidak terlalu banyak dan demi efisiensi," kata manajer perlombaan panitia pelaksana atletik SEA Games, Dwi Priyono saat ditemui di arena atletik Komplek Olahraga Jakabaring, Jumat.
Lomba jalan cepat 20km tersebut akan dilaksanakan di luar komplek olahraga tersebut melainkan mengambil rute jalan di depan Dekranasda hingga Pasar Induk pergi-pulang sebanyak 10 kali.
"Karena jalan cepat diubah jadwalnya, maka lomba pada hari pertama langsung ke jadwal berikutnya, yakni decatlon dan lompat jauh," katanya lalu menambahkan bahwa emas yang diperebutkan pada hari pertama sebanyak 10 medali.
Perubahan jadwal juga terjadi pada hari keempat (15/11), dengan meniadakan jadwal lomba sesi pagi. "Jadi lomba akan dimulai pukul 17.00 WIB, karena nomor lompat jauh dipindah, sedangkan nomor 800m dan 4x100m estafet langsung final," tambah Dwi.
Dwi juga mengatakan, angin yang berhembus cukup kencang di Jakabaring cukup mempengaruhi lomba, oleh karena itu pihaknya sempat memindah arena lomba lompat galah.
"Angin cukup berpengaruh sehingga arena lompat galah dipindah, karena semula atlet harus berlari melawan angin," jelasnya.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana cabang atletik, Sri Hastuti Merdiko mengatakan bahwa sertifikat standarisasi arena lomba dari Federasi Atletik Internasional (IAAF).
Sri Hastuti mengatakan, pada Rabu (9/11) Delegasi Teknik Atletik Yukio Seki memberi tahu bahwa Manajer Teknik Departemen Kompetisi IAAF telah mengabarkan bahwa sudah diterbitkan sertifikat fasilitas atletik kelas dua bagi Stadion Atletik Jakabaring.
Jadi, tambahnya, hasil lomba pada SEA Games di Jakabaring sudah dianggap hasil resmi dan diakui IAAF.
Sri Hastuti mengatakan, fasilitas lintasan di stadion atletik Jakabaring masuk dalam kategori kelas dua yang dapat digunakan untuk kompetisi tingkat nasional dan regional, sedangkan konstruksinya kelas tiga.
(F005)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011