Nusa Dua (ANTARA News) - Lebih dari 50 jenis kain tradisional dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara dipamerkan dalam kegiatan bertajuk "Exhibition of Asean Traditional Textiles" di Nusa Dua, Bali, dalam rangkaian acara KTT ASEAN.
Pameran tekstil tersebut digelar melalui kerja sama antara Himpunan Wastraprema (Yayasan Tekstil Tradisional Indonesia) dan Museum Tekstil Jakarta serta ASEAN Foundation.
Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Adiati Arifin Siregar, dalam keterangan tertulis yang diterima di Nusa Dua, Jumat, menyebutkan, ASEAN terkenal karena warisan budayanya yang kaya yang merefleksikan seni dan adat istiadat dari beragam negara di kawasan tersebut.
Karenanya, ujar dia, tekstil juga dikenal sebagai salah satu dari warisan budaya regional yang sangat berharga yang menerjemahkan identitas Asia Tenggara.
"Beragam motif, warna, bentuk, dan fungsi membuat tekstil ASEAN menjadi kekuatan potensial regional untuk mempromosikan ASEAN," katanya.
Ia mengemukakan, semangat pembentukan komunitas ASEAN juga telah mengakibatkan berdirinya ASEAN TTAC (Komunitas Seni Tekstil Tradisional).
ASEAN TTAC, lanjutnya, dibentuk juga antara lain untuk meningkatkan kerja sama "people-to-people" di antara kelompok masyarakat kawasan yang terkait dengan tekstil tradisional.
Sementara itu, Ketua Museum Tekstil Jakarta, Indra Riawan, mengatakan, tekstil tradisional adalah salah satu penanda identitas paling penting dari masyarakat Asia Tenggara.
"Keragaman pola, warna, bentuk, dan fungsinya membuat tekstil tradisional menjadi salah satu aset paling potensial dari sebuah bangsa," kata Indra Riawan.
Menurut dia, beberapa akar yang sama di antara berbagai masyarakat Asia Tenggara telah membuat beragam tekstil tradisional di kawasan tersebut menjadi memiliki kemiripan dan juga perbedaan dalam sejumlah aspek.
Kain tekstil tradisional yang dipamerkan dalam pameran tersebut antara lain adalah Songket dari Brunei Darussalam, Pidan Hol (Kamboja), Katu Sarong (Laos), Limar Songket Tenggarung (Malaysia), Kelingkan (Malaysia), Luntaya Acheiq (Myanmar), T`nalak (Filipina), Ga`dang (Filipina), Tung (Thailand), Phaa Sarong (Thailand), dan Phaa Hom (Vietnam).
Sedangkan kain khas Indonesia antara lain Tapis (Lampung), Lu`E (Flores), Lau (Sumba Timur), Ulos Ragidup (Sumatera Utara), Kain Songket Lepus Berakam (Palembang), Wastra Songket (Bali), Kain Batik Panjang (Jawa Tengah), Tembe Grini Kembaya (Bima), dan Dodot (Lombok Barat).
(T.M040/M026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011