Jakarta (ANTARA News) - Analis Citigroup memperkirakan suku bunga acuan BI rate yang saat ini sebesar 8,75 persen akan turun lagi sekitar 50 basis poin menjadi 8,25 persen pada semester I 2009 ini.
"Kita telah menyesuaikan perkiraan terkait kebijakan BI Rate menjadi 8,25 persen pada semester I 2009, dan 7,5 persen untuk seluruh tahun 2009," kata Analis Citigroup Adriene Lui dalam analisa pasar Citigroup yang diterima ANTARA, Rabu.
Ia menduga, Bank Indonesia akan menurunkan tingkat suku bunga untuk mendorong perekonomian domestik di tengah penurunan tajam ekonomi global dan tanda-tanda penurunan permintaan domestik.
Selain itu, menurut dia, penurunan BI rate tersebut dapat dilakukan seiring dengan turunnya tekanan inflasi karena kebijakan pemerintah Indonesia menurunkan harga bahan bakar dan efek putaran ketiga dari akibat penurunan harga BBM tersebut. Selain itu juga didukung oleh stabilnya harga komoditas dan pangan.
Seperti diketahui, Pemerintah telah melakukan penyesuaian dengan menurunkan harga premium dan solar seiring dengan anjloknya harga minyak dari harga di atas 100 dolar AS per beral menjadi sekitar 40 dolar AS per barel juga .
Untuk premium pemerintah tercatat tiga kali melakukan penurunan dari Rp6.000 hingga terakhir Rp 4.500 per liter. Sedangkan untuk solar pemerintah telah menurunkan dari Rp5.500 per liter turun menjadi Rp4.800 per liter dan kemudian diturunakan lagi menjadi Rp4.500 per liter.
Sementara itu, akibat penurunan BBM tersebut, pada Bulan Desember 2008 Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi deflasi sebesar 0,04 persen terutama didorong oleh sektor pengeluaran transportasi.
Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor bagi Bank Indonesia guna menurunkan suku bunga acuan BI rate sebesar 50 basis poin dari 9,25 persen menjadi 8,75 persen.
Pada Januari 2009 ini Kepala BPS Rusman Heriawan, juga memperkirakan kemungkinan terjadinya deflasi. Menurut dia, terjadinya deflasi tersebut akibat dari putaran ketiga penurunan harga BBM dimana hal itu akan direspon dengan penurunan tarif angkutan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009