Jakarta (ANTARA News) - Paduan suara The Indonesia Choir (TIC) dan The Indonesia Children Choir (TICC) pimpinan Jay Wijayanto kembali menampilkan lagu-lagu tradisi Indonesia, kali ini memadukan Timur dan Barat dalam konser "Dua Kisah Nusantara" di Usmar Ismail Concert Hall Jakarta pada Kamis (10/11).
"Harapan saya dari konser ini adalah timbul dialog dalam Indonesia agar muncul rasa bangga kepada Indonesia karena untuk dapat mencintai harus dapat memahami lebih dulu," kata Jay yang menjadi konduktor sekaligus pembawa acara untuk setiap pergantian lagu.
Menurut Jay yang pernah berperan sebagai Bang Zaitun pada film Sang Pemimpi tersebut, belahan Timur dan Barat Indonesia menampilkan perbedaan yang menyolok baik dari kualitas hidup maupun budayanya.
Ekspresi budaya Indonesia Timur dipengaruhi oleh kedekatan masyarakat dengan alam asli, hutan, binatang atau laut, sedangkan budaya Indonesia Barat, misalnya Jawa, lebih banyak dipengaruhi magisme budaya agraris.
Dalam konser tersebut, Jay dan paduan suara yang dilatihnya menampilkan lagu-lagu tradisi dari Indonesia Barat seperti Lir-Ilir (Jawa Tengah), Luk-Luk Bambu (Banyuwangi), O Tao Natio (Batak Toba), Rujak Uleg (Jawa) dan Indonesia Timur seperti He Yamko (Papua), Bolelebo, Binte Biluhuta, Rasa Sayange (Nusa Tenggara Timur), Lembe-Lembe (Ambon), Marencong-Rencong (Bugis) dan sejumlah lagu lain.
Namun perpaduan tersebut tidak hanya tampil dalam pemilihan lagu, tapi juga kostum yang memadukan baju daerah Sulawesi untuk penyanyi perempuan dan baju hitam-hitam khas salah satu daerah Jawa dengan topi berbahan ulos Batak. Kostum lain adalah kaus dan celana pendek dengan topi khas Papua lengkap dengan cat tubuh.
TIC dan TICC tidak bernyanyi dan melakukan gerak lagu sendirian karena mereka juga ditemani aksi anggota perguruan silat Bangau Putih yang melakukan gerakan silat, koprol dan kayang pada beberapa lagu.
Tampil juga anggota Brigadir Mobil (Brimob) dalam Korps Seni Polri yang sebagian besar berasal dari Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku yang khusus berlatih untuk membawakan lagu He Yamko serta seniman Sujiwo Tejo yang membawakan lagu "Pada Suatu Ketika".
Tidak hanya lagu tradisi, konser itu juga mendorong keharmonisan dua agama yang ditunjukkan dengan lagu Ave Maria di Nusantara yang melantunkan lagu doa tradisional Katolik Ave Maria yang didampingkan dengan pelaguan ayat-ayat suci Alquran.
TIC sebelumnya juga pernah menyelenggarakan tiga konser interaktif lain yaitu Bunga Rampai Indonesiaku (2009), Sirih Pinang Melayu (2009), dan Menjadi Indonesia (2010), konser "Dua Kisah Nusantara" tersebut telah disiapkan sejak setahun lalu.***6*** (T.SDP-03)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011