Honolulu (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton Kamis mengatakan dia akan menawarkan bantuan AS kepada Thailand yang dilanda banjir pada kunjungan pekan depan, tetapi ingin melihat apa yang para pemimpin kerajaan perlukan.
Ny. Clinton mengatakan, dia akan menyoroti "langkah-langkah spesifik dari bantuan" selama pembicaraannya di Bangkok dengan pemerintah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
"Kami bersedia untuk membantu pemerintah dan rakyat Thailand, tetapi kami ingin memastikan bahwa kita menanggapi untuk membantu apa yang diminta," kata Menlu AS setelah pidato di Hawaii dalam menanggapi pertanyaan seorang mahasiswa Thailand.
"Dalam hal ini tidak sampai kepada kita untuk membuat penilaian pada apa yang anda butuhkan. Dalam hal ini perlu bagi kita untuk
duduk dengan pemerintah dan para pejabat anda untuk memberitahu kepada kami tentang apa yang anda butuhkan, dan kemudian kita akan menanggapi," katanya.
Ny.Clinton dijadwalkan mengunjungi Thailand antara persinggahan di Filipina dan Indonesia, setelah Yingluck membatalkan perjalanannya ke Hawaii untuk menghadiri KTT Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada akhir pekan ini.
Hillary mengatakan Yingluck "membuat keputusan yang tepat" untuk tetap berada di dalam negeri guna menangani krisis itu.
Tanggapan Thailand untuk banjir besar telah menjadi isu sensitif.
Angkatan Laut Amerika Serikat pada awalnya mengirim satu kapal induk, tapi batal setelah para pejabat Amerika mengatakan bahwa militer Thailand yang kuat tidak meminta bantuan.
Thailand kemudian meminta satu kapal perusak AS untuk memperpanjang masa tinggalnya di sana sehingga helikopter-helikopternya bisa mensurvei air banjir.
Pemerintah Thailand mengatakan bahwa 533 orang tewas dalam banjir terburuk di negara itu dalam setengah abad terakhir, dengan air perlahan-lahan maju dan sekarang mengancam jantung kota Bangkok, kota yang berpenduduk 12 juta orang.
(H-AK/S008)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011