Washington (ANTARA News) - Dennis Ross, pembantu senior Presiden AS Barack Obama urusan Timur Tengah, telah memutuskan untuk meninggalkan posnya, kata Gedung Putih pada Kamis (10/11), kemunduran lebih lanjut bagi strategi perdamaian Timur Tengah presiden AS tersebut.

"Dennis Ross memiliki catatan layanan masyarakat yang luar biasa dan telah menjadi anggota kritis di dalam tim presiden selama hampir tiga tahun," kata sekretaris pers Gedung Putih Jay Carney di dalam satu pernyataan.

Ross, asisten khusus bagi presiden AS, mulanya telah berjanji akan bekerja buat Obama selama dua tahun, tapi memperpanjang masa tugasnya di Gedung Putih selama satu tahun lagi sehubungan dengan meletusnya Arab Spring di Timur Tengah, kata Carney.

Kepergiannya menimbulkan keraguan tambahan mengenai strategi Obama di Timur Tengah, dan mengikuti pengunduran diri utusan perdamaian Timur Tengah George Mitchell pada Mei, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi.

Ross telah menjadi inti upaya Obama guna menghidupkan lagi pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina, mengalami pukulan pada Oktober --ketika Palestina memperoleh keanggotaan di lembaga kebudayaan PBB, UNESCO. Obama telah berusaha mencegah Palestina menjadi anggota badan PBB.

Amerika Serikat dan Israel percaya Palestina mesti berusaha mendirikan negara melalui pembicaraan perdamaian langsung, yang macet total setahun lalu. Keduanya juga menyatakan tindakan di PBB "akan mempersulit dilanjutkannya perundingan".

"Tentu saja, masih ada pekerjaan tapi saya berjanji kepada istri saya, saya akan kembali ke pemerintah hanya selama dua tahun dan kami berdua sepakat sudah tiba waktunya untuk menepati janji saya," kata Ross di dalam satu pernyataan singkat mengenai pengunduran dirinya. (C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011