Waykanan, Lampung (ANTARA News) - Ketua DPD KNPI Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, Raden Adipati Surya mengajak pemuda setempat mengambil langkah positif bagi perubahan yang diinginkan dan diciptakan.
Menurut Adipati, di Blambanganumpu yang berada sekitar 200 km utara Kota Bandarlampung, Jumat, kesalahan yang seringkali terjadi pada pemuda ialah menginginkan atau membuat perubahan tetapi tidak berbuat.
Karena itu,lanjut Adipati, kesalahan semacam itu harus dihentikan dengan upaya-upaya positif dan bermanfaat demi tercapainya perubahan yang memajukan.
"Pemuda sebagai pelopor perubahan harus mampu memegang peranan dalam perubahan dengan jalan mengisi pembangunan," tegas Adipati.
DPD KNPI Waykanan sebagai induk organisasi kepemudaan di daerah itu mendukung pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Waykanan.
"Sepanjang itu tepat, tentu KNPI mendukung usaha dan upaya yang dilakukan untuk memajukan Waykanan," kata dia.
Namun, imbuh Adipati, ketika ada yang harus dikritisi DPD KNPI tentu akan melakukan hal tersebut tanpa tedeng aling-aling.
"Tentu saja tanpa meninggalkan solusi atas kritik yang disampaikan," kata Adipati.
Ia berpendapat, kritik tanpa solusi tidak berbeda dengan omong kosong yang tidak bermutu.
Adipati mengharapkan, pemuda di daerah itu untuk berbuat atas keinginan perubahan dengan gerakan-gerakan nyata.
"Pemuda jangan berhenti bergerak, ciptakan kemajuan dan berhentilah dari mengeluh, karena berbuat untuk perubahan lebih tepat untuk itu," kata Adipati menegaskan.
Kemudian ia melanjutkan, pemuda harus menumbukan semangat kemandirian, memiliki jiwa wirausaha dan kreatif.
"Senjata-senjata dalam tanda kutip itulah yang dibutuhkan pemuda saat ini," kata dia.
DPD KNPI Waykanan berupaya mendorong hal tersebut terjadi pada pemuda di daerah yang berada di barat Kabupaten Tulangbawang itu.
"Pembangunan karakter terhadap pemuda-pemuda Waykanan merupakan rencana kerja DPD KNPI," ujar Adipati.
Karena itu, DPD KNPI menyelenggarakan kegiatan Napak Tilas Ryacudu yang kelima di tahun ini.
"Supaya pemuda tidak kehilangan kendali karena terjebak pada hal-hal yang negatif," jelas dia. (ANT-049)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011