Pada pertandingan sebelumnya, Myanmar membungkam Brunei Darussalam dengan skor telak 4-0.
Dengan hasil ini, Vietnam dan Myanmar sama-sama mengoleksi tujuh poin dari tiga kali pertandingan di Grup B dengan menggeser Timor Leste yang bertahan dengan enam poin ke posisi ketiga klasemen sementara.
"Kami pasti kecewa dengan hasil ini, tapi kami harus segera melupakan. Kesempatan ke semifinal masih terbuka, ada dua laga yang harus kita amankan," kata Antonio Carlos Viera, Pelatih Timor Leste, setelah pertandingan usai.
Memanfatkan tubuh yang lebih kekar, pemain-pemain Timur Leste mencoba bermain agresif sejak menit awal, tapi salah seorang pemainnya, Murilo, harus keluar lapangan karena diganjar kartu merah pada menit 24 setelah melakukan pelanggaran keras.
"Beberapa kali pemain kami melakukan kesalahan, kartu merah diberikan karena kesalahan pemain kami. Saya melihat ini merupakan keputusan tepat dari wasit," kata Viera.
Ketenangan Vietnam baru berbuah pada babak kedua, lewat aksi Nguyen Trong Hoang tim sukses membuka kemenangan pada menit 52. Kemenangan disempurnakan Au Van Hoan lewat gol pada menit 64.
"Kami sempat tertekan karena mencoba memaksakan gol cepat. Sejak awal kami mencoba secepatnya mencetak gol untuk menguasai psikologis pertandingan, tapi sayang kurang berhasil. Kemenangan ini membuat persaingan semakin ketat," jelas Falko Gerd Gotz, Pelatih Vietnam.
Meski laga berlangsung sengit, dan memaksa wasit mengeluarkan satu merah pada babak pertama, tapi secara keseluruhan laga cukup berjalan bersih.
Duel fisik yang sering menghiasi sepanjang pertandingan, tidak membuat wasit dari Korea, Kim Jok Hyok, mengeluarkan kartu lebih banyak. Tercatat hanya dua kartu kuning keluar pada babak kedua.
Pada laga selanjutnya, Vietnam akan menghadapi tim lemah Brunei pada Jumat (11/11). Sedang Timor Leste yang diuntungkan pemulihan lebih lama dan berpeluang juga meraih poin pada laga berikutnya. Tidak berbeda dengan Vietnam, dalam laga selanjutnya anak asuhan Viera menghadapi Laos pada 13 Novermber mendatang.
(T009)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011