Tugure menggandeng Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Keluarga Kudus Pasar Minggu untuk melakukan bakti sosial bertajuk "Bantuan Modal dan Pelatihan Pemasaran Digital Binaan PPUK Wanita Katolik RI Cabang Keluarga Kudus Pasar Minggu Untuk Peningkatan Ekonomi (UMKM)."
Tugure akan memberikan bantuan CSR yang disalurkan WKRI Cabang Keluarga Kudus kepada para peserta program Peningkatan Perempuan Usaha Kecil (PPUK) yang selama telah dijalankan organisasi kemasyarakatan di bawah Gereja Katolik tersebut.
Direktur Utama Tugure Adi Pramana menjelaskan bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) Tugure yang ke-35, April 2022 bertepatan dengan Ramadan dan juga Paskah yang dirayakan umat Kristen dan Katolik.
Oleh karena itu, jelas dia, Tugure pada bulan ini menyalurkan CSR untuk program keagamaan. Selain untuk keagamaan, perusahaan reasuransi ini juga memiliki CSR untuk program lainnya, seperti pendidikan, lingkungan dan sosial.
"Ada Bakti Sosial Ramadan dan juga ada untuk Paskah, serta bakti sosial lain di hari raya lain," ungkapnya di sela-sela seremoni penyerahan bantuan bakti sosial di Grha Keluarga Kudus, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (19/4).
Adi berharap bantuan CSR dapat membantu peserta PPUK. Apalagi, sebut dia, bantuan itu diarahkan untuk memberikan pembiayaan dengan skema menabung dan juga pelatihan khususnya untuk pemasaran digital.
Adi berharap dengan bantuan ini para perempuan atau ibu rumah tangga yang tergerak mengembangkan usaha berskala kecil atau mikro bisa bangkit kembali mengembangkan bisnisnya setelah tersendat akibat pandemi Covid-19.
"Kami punya semangat melakukan CSR, kami sisihkan dana profit untuk bantu ekonomi agar bergerak lebih maju. Sudah waktunya bergerak bersama-sama," tegasnya.
Sebagai informasi, Tugure terus merealisasikan program CSR secara berkesinambungan, di samping memacu kinerja dan memperkuat tata kelola.
CSR Perseroan per 31 Desember 2021 tercatat mencapai Rp408,40 juta. Bila diperinci, maka CSR Tugure didistribusikan untuk lini kesehatan senilai Rp52,66 juta, pendidikan keagamaan senilai Rp309,97 juta dan lingkungan senilai Rp45,75 juta.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua WKRI Cabang Keluarga Kudus Pasar Minggu Bernadetha Hadikusumawardani mengatakan program PPUK sempat dibekukan selama 2 tahun lantaran pandemi Covid-19. Pada awal 2022 ini, jelasnya, pihaknya memutuskan untuk kembali menggerakkan program pemberdayaan usaha kecil dan mikro ini bagi para perempuan Katolik dan masyarakat pada umumnya.
PPUK, jelasnya, bukan program yang memberikan pendanaan dalam bentuk hibah melainkan pembiayaan modal dalam bentuk tabungan. Selain itu, peserta PPUK akan mendapatkan pelatihan gratis, khususnya terkait pemasaran digital.
"Bakti sosial dengan Tugure ini untuk pemberdayaan wanita. Bantuan akan kami salurkan ke binaan PPUK dalam dua bentuk yakni pelatihan gratis untuk pemasaran digital dan dalam bentuk modal kerja," jelasnya.
Melalui pelatihan gratis, peserta PPUK akan dibekali keterampilan untuk memotret produk dan pemasaran via media sosial, khususnya Facebook, Instagram dan TikTok. Di samping itu, peserta akan mendapatkan bantuan pembuatan logo dan website untuk toko online atau marketplace halosis.
"Kami berikan satu tahun gratis, setelah itu diharapkan bisa berlangganan sendiri. Harapan kami tahun berikutnya bisa lebih mandiri lagi," kata Bernadetha.
Sementara bantuan modal kerja itu akan diberikan dan akan dicicil setiap bulannya oleh peserta PPUK. Cicilan bulanan itu nantinya akan ditabung dan akan dikembalikan kepada peserta PPUK pada akhir periode pinjaman.
"Terima kasih kepada Tugure atas kepercayaannya kepada kami," pungkas Bernadetha.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022