Korea Selatan mengungkapkan kekecewaan mendalam dan menyesalkan keputusan PM Jepang Fumio Kishida yang mengirim persembahan ritual ke Kuil Yasukuni, kuil yang terkenal memiliki keterkaitan dengan masa perang, mendesak para pemimpin Jepang untuk menun
Seoul (ANTARA) - Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (21/4) menyesalkan keputusan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida yang mengirim persembahan ritual ke Kuil Yasukuni. Kuil yang terkenal memiliki keterkaitan dengan masa perang itu dipandang sebagai simbol militeristik dan kolonialisme Jepang di masa lalu.
Kementerian Luar Negeri Korsel menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah menyatakan kekecewaan mendalam dan menyesalkan fakta bahwa para pemimpin Jepang yang bertanggung jawab lagi-lagi mengirim persembahan dan memberikan penghormatan di Kuil Yasukuni, yang mengagungkan perang agresi Jepang dan mengabadikan penjahat perang.
Pemerintah Korsel sangat mendesak para pemimpin Jepang untuk menghadapi sejarah dengan jujur dan menunjukkan sikap refleksi yang rendah hati dan penyesalan yang tulus atas sejarah masa lalu Jepang melalui tindakan nyata.
Sebelumnya pada hari yang sama, PM Jepang dikabarkan mengirim persembahan masakaki ke Kuil Yasukuni pada peringatan festival musim semi di kuil tersebut.
Kishida mengirim persembahan serupa pada festival musim gugur di kuil tersebut setelah resmi menjabat sebagai perdana menteri pada Oktober tahun lalu.
Kuil Yasukuni memberikan penghormatan kepada 14 orang yang didakwa sebagai penjahat perang kelas A di antara 2,5 juta tentara dan rakyat sipil Jepang yang tewas akibat Perang Dunia II.
Kunjungan dan persembahan ritual yang dilakukan oleh pejabat Jepang ke kuil kontroversial itu terus memicu kritik dan melukai perasaan Korsel serta negara-negara lainnya yang diperlakukan secara brutal oleh Jepang selama perang.
Semenanjung Korea dijajah oleh Kekaisaran Jepang dari 1910 hingga 1945.
Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022