Jakarta (ANTARA News) - Mantan atlet bulutangkis Indonesia, Sarwendah Kusumardhani, mengaku yakin Kontingen Indonesia akan mampu merebut gelar juara umum pada SEA Games XXVI/2011 yang akan dibuka oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada Jumat (11/11).
"Saya yakin Indonesia akan keluar sebagai juara umum. Ada banyak alasan untuk mencapai prestasi itu," ujar Sarwendah di Jakarta, Rabu (9/11).
Di antara alasannya, adalah Indonesia sebagai tuan rumah secara mentalitas akan jauh lebih kuat dibanding peserta negara lain.
Namun ketika ditanya tentang persiapan fisik arena pertandingan yang sempat `keteter` pembangunannya, Sarwendah yang meraih medali emas SEA Games 1993 di Singapura mengaku cukup sedih melihat kenyataan itu.
"Saya memang sedih juga melihat persiapan venue, dimana banyak pembangunannya yang terpaksa dikebut hanya dalam waktu satu bulan. Itu memang menyulitkan atlet untuk beradaptasi dengan arena pertandingan," ujarnya.
"Tapi sebagai tuan rumah, seharusnya ada motivasi lain yang bisa mendorong para atlet untuk berbuat yang terbaik. Kita tidak boleh larut dalam kesedihan," lanjutnya.
Ditanya tentang peluang medali emas dari cabang bulutangkis, Sarwendah yang pernah meraih gelar juara Piala Dunia 1990, Juara Malaysia Terbuka 1991 dan tiga kali juara Belanda Terbuka pada 1987, 1991 dan 1992 itu yakin Tommy Sugiarto dan kawan-kawan akan mampu merebut empat medali emas.
"Peluang besar ada di putra, kalau di putri berat. Saya kira PB PBSI akan mampu mencapai targetnya meraih empat medali emas itu," tutur ibu satu orang anak ini.
Mantan pebulutangkis kelahiran 22 Agustus 1967 dan kini aktif sebagai pelatih di Klub PB SBC itu menambahkan, pembinaan atlet secara non teknis juga diperlukan untuk memasuki masa pensiunnya kelak.
"Bisa saja dengan memberikan semacam training mengenai manajemen pengelolaan keuangan atau tentang dunia usaha agar para atlet tidak terlalu terpaku mencari pekerjaan formal setelah pensiun jadi atlet," demikian Sarwendah Kusumawardhani.
(ANT-132/A016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011