Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak agar tidak mudah menuduh ada konspirasi dan dapat berpikir jernih dalam mengemukakan pendapat sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan demokrasi dan politik yang bermartabat.

Presiden saat memimpin rapat kabinet tentang percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat di kantor Presiden di Jakarta, Rabu sore mengatakan, ia mendengar ada pihak yang mengatakan dalam sebuah acara di televisi bahwa kunjungan "Managing Director World Bank" Sri Mulyani merupakan konspirasi terkait masalah Bank Century.

"Saya pikir ini ada yang tidak waras, kebijakan pemerintah atas Bank Century jelas, jangan campurkan dengan politik. Kepolisian, kejaksaan bekerja. Di negeri ini gampang, kalau ada yang salah tentu diberikan sanksi," kata Presiden.

Presiden mengatakan pertemuannya dengan Sri Mulyani beberapa waktu yang lalu merupakan pertemuan resmi antara kepala negara dengan pemimpin sebuah lembaga internasional. Hal yang dibahas tentunya terkait kerja sama lembaga internasional tersebut dengan Indonesia.

"Seperti biasanya kalau ada pejabat senior dari organisasi internasional bertemu dengan saya sebagai presiden, bahas kerja sama dengan Indonesia," katanya.

Presiden mengatakan pertemuan tersebut berlangsung terbuka, diliput oleh media massa sehingga tidak tepat bila ada yang menyampaikan seperti itu.

Kepala Negara juga mengatakan saat menghadiri HUT Golkar beberapa waktu yang lalu, juga ada yang menilai Presiden berkonspirasi mendukung Lapindo.

"Saya diundang sebagai presiden hadiri HUT partai. Forum terbuka, pidato bisa didengar oleh rakyat. Kebijakan pemerintah tentang Lumpur Sidoardjo jelas, apa tanggung jawab pemrintah dan apa tanggung jawab PT Lapindo, dudukkan sesuatu dengan benar," kata Presiden.

Kepala Negara berharap dengan mengedepankan etika berkomunikasi maka politik dan demokrasi di Indonesia bisa lebih matang dan berkualitas.
(T.P008/M026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011