... Shy Rooftop diketahui tidak menjalankan prosedur pemeriksaan barang bawaan dan identitas pengunjungnya...
Jakarta (ANTARA News) - Isi rekaman televisi jaringan tertutup (CCTV) bisa jadi alat pembuktian kasus di pengadilan. Itu juga yang tengah dilakukan polisi di Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan terkait dugaan pembunuhan terhadap pelajar kelas III SMA Pangudi Luhur, Raafi A Benjamin (17) di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari (5/11).
Benyamin telah kehilangan nyawanya akibat luka tusuk dan hal itu melibatkan 36 orang dalam berbagai derajad keterlibatan. Walau banyak yang ditetapkan sebagai saksi, namun polisi tetap kesulitan karena kekurangan informasi dan tiada alat bukti yang mangkus.
Pada hari Benyamin tewas itu, saksi-saksi mata menyatakan ada keributan antara kelompok korban dan kubu pelaku pembunuhan. Akan tetapi, tiada seorangpun yang mengatakan melihat peristiwa penusukan terhadap Benyamin.
Shy Rooftopdiketahui tidak menjalankan prosedur pemeriksaan barang bawaan dan identitas pengunjungnya. Jadi, sangat beralasan jika barang-barang yang bisa dijadikan senjata dapat dibawa pengunjung secara leluasa.
Benyamin diketahui ada di Shy Rooftop untuk meramaikan perayaan ulang tahun temannya. Laiknya anak muda dalam keramaian, mereka bernyanyi-nyanyi, melantai dan menikmati suasana. Tiba-tiba terjadi senggolan disusul keributan.
Tiba-tiba lagi Benyamin rubuh dalam keadaan terluka tusuk. Semua urutan peristiwa itu --diharapkan-- bisa dituturkan secara visual oleh rekaman CCTV. (T014)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011