Palembang (ANTARA News) - Sebuah bus patas AC berwarna hijau melaju kencang Sabtu petang itu, menembus macet yang kadang memerangkap Jakarta di akhir pekan.

Tak sampai sejam, bus itu tiba di Tanjung Priok. 16 orang berjaket putih turun dari bus tersebut. Mereka adalah para wartawan, ditambah seorang dari Indonesia SEA Games Organization Committee (INASOC).

Keenambelas orang itu akan turut dalam prosesi Torch Sailing atau Pelayaran Obor SEA Games XXVI 2011 dari Jakarta menuju Palembang.

Cuaca cukup bersahabat menaungi Pelabuhan Tanjung Priok malam itu.

Para penumpang bus itu kini memasuki Lapangan Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), tempat serah terima obor sebelum diberangkatkan ke Pelabuhan Boom Baru, Palembang.

Duta Obor SEA Games 2011 Icuk Sugiarto dan sejumlah atlet bersama prajurit Kolinlamil bergladiresik bagi upacara pelepasan obor tersebut.

Di tepi pelabuhan, Kapal Tunas Wisesa 03 (TW-03) "Arung Bakti Nusantara" bersandar dengan gagahnya. Ferry Ro-Ro itu akan menjadi kapal pertama yang membawa api obor lewat jalur laut dalam sejarah pelaksanaan SEA Games.

Tepat pukul 20.30 WIB upacara dimulai. Seorang atlet menyerahkan obor kepada Ketua INASOC Pusat Rahmat Gobel. Gobel lalu memberikan obor itu kepada Panglima Kolinlamil Laksamana Muda Agung Pramono, dan akhirnya diteruskan kepada Icuk Sugiarto.

Icuk kemudian naik kapal dan menyalakan api obor di atas helipad kapal.

"Kami perkirakan jam tujuh senin pagi (7/11) api obor akan sampai di Palembang dan akan diterima langsung oleh Gubernur Sumsel, lalu diserahkan kepada Walikota Palembang kemudian diarak keliling kota," ujar Rahmat Gobel.

TW-03 akan mengarungi Selat Sunda dan Laut Jawa, kemudian masuk ke Sungai Musi, ikon Kota Palembang.

Di belakang TW-03, ada kapal Tunas Wisesa 08 (TW-08), yacht yang diklaim terpanjang di Indonesia.

Kedua kapal itu akan juga menjadi tempat menginap 200 orang anggota Panitia SEA Games kola terjadi tempat penginapan di Palembang.

Kapal berangkat sekitar pukul 22.00 WIB. Pekik "Indonesia Bisa!" mengiringi kepergiannya. Malam itu juga, suara takbir Idul Adha 1432 Hijriah terdengar dari kejauhan.

Di atas kapal, seraya melingkari obor, tim berdoa bersama, kemudian menyanyikan lagu "Padamu Negeri" untuk membangkitkan kebanggaan nasional.

Lambaian tangan orang-orang di tepi pelabuhan perlahan lenyap begitu kapal menjauh dari pelabuhan.

Salat ied di kapal

Keesokan paginya (6/11), disapu ombak kencang, penumpang beragama Islam melaksanakan salat Idul Adha dipimpin Ustadz Kosasih.

"Tadi sholat agak susah karena harus pasang kuda-kuda supaya tidak jatuh. Ada sensasinya. Kapan lagi bisa lebaran di atas kapal begini," ujar wartawan Sumatera Ekspres Syafran Martoni, diiringi tawa.

Jangan anggap karena di kapal maka tidak ada penyembelihan hewan kurban. Sebaliknya, seekor kambing yang telah disediakan panitia disembelih oleh Ustadz Kosasih. Siangnya, daging kambing itu berubah menjadi gulai kambing nan lezat.

Para wartawan lalu bercengkerama dengan nahkoda Kapal TW-03, Kapten Asep Hartono. Pria yang telah 20 tahun lebih menjadi nahkoda itu mengaku bangga menjadi bagian dari tim pelayaran obor.

"Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Tapi yang jelas sebagai nahkoda saya bangga dapat kesempatan membawa nama negara, kalau di kapal lain belum tentu bisa," tutur Asep.

Asep bercerita, Kapal TW-03 memiliki bobot 4.000 DWT, dapat menampung ratusan penumpang dan ribuan ton barang termasuk ratusan mobil.

Ada kamar reguler, VIP, beberapa kamar VVIP, dean ruang pertemuan di dalam kapal yang dibeli Jepang pada 5 Agustus 2004 itu.

Semalaman itu perjalanan terbilang lancar.

"Kita berdoa saja semoga kapal sampai dengan selamat. Tunas Wisesa 08 sudah menunggu kita di Muara Sungai Musi," ujar Asep.

Tunas Wisesa 08 adalah kapal milik Artha Graha Peduli (AGP) yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan seperti pengiriman bantuan ketika Tsunami Aceh dan aktivitas pengembangan kemaritiman seperti Sail Banda beberapa waktu lalu.

"Kapal ini tidak pernah dikomersilkan," kata Direktur Eksekutif AGP Heru Darsono.

Setelah lebih kurang 30 jam perjalanan laut, obor SEA Games XXVI 2011 akhirnya tiba di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, pukul 08.00 WIB, Senin pagi (7/11).

Obor langsung diserahkan kepada Gubernur Sumatera Selatan. Para pelajar dan masyarakat antusias menyambutnya, sambil melambai-lambaikan Merah Putih.

Tarian Prajurit Obor Sriwijaya turut menyambut obor di pelabuhan yang terletak di Sungai Musi itu. Suasana makin ramai saat duta obor SEA Games Icuk Sugiarto membawa api obor turun dari kapal.

Obor diserahkan kepada Ketua INASOC Pusat Rahmat Gobel yang kemudian diberikan kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.

Alex lalu menyerahkan api obor kepada Ketua INASOC Sumatera Selatan Mudai Madang, kemudian diserahkan lagi kepada Wakil Walikota Palembang Romi Herton. Terakhir diserahkan kepada Abbas Akbar, mantan atlet pencak silat nasional dan juara lima kali pencak silat SEA Games berturut-turut (1993-2001).

Obor itu kemudian diarak ke 15 kabupaten/kota di Sumatera Selatan sampai 11 November nanti. (*)

SDP-08

Oleh Citro Atmoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011