Mamuju (ANTARA News) - Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat meminta agar satwa langka "Anoa" dilindungi dari dampak pembangunan PLTA Karama di Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju.
"Lindungi Anoa satwa langka yang banyak mendiami sekitar wilayah pembangunan PLTA Karama jangan sampai satwa langka Anoa mirip kambing itu terkena dampak dan habitat mereka menjadi terganggu,"kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mamuju, Abraham Lati di Mamuju, Rabu.
Anoa merupakan satwa langka yang hampir punah itu hanya ada di Sulawesi, satwa itu banyak hidup dihutan Sulawesi termasuk di wilayah pegunungan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar.
Ia mengatakan, satwa langka yang habitatnya banyak terdapat dilokasi pembangunan PLTA Karama harus dilindungi dari dampak pembangunan PLTA Karama, karena selain akan punah satwa itu merupakan kebanggaan masyarakat sulawesi.
Oleh karena itu, ia meminta agar satwa itu harus diperhitungkan habitatnya jangan sampai terganggu sebelum proyek PLTA Karama yang akan dilaksanakan pembangunannya pada tahun depan, segera dilaksanakan.
Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh sebelumnya menyusun strategi dalam rangka mengantisipasi dampak pembangunan PLTA Karama di Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju, agar tidak merugikan masyarakat setempat maupun lingkungan.
"Pemerintah di Sulbar segera membentuk tim sembilan terkait pembangun PLTA Karama yang akan dibangun di Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju, yang mulai dilaksanakan pada tahun 2012," katanya
(KR-MFH)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011