"Rutgers Indonesia juga berfokus pada isu kesetaraan gender dengan melibatkan laki-laki dalam pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual,"

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Ruang Temu Generasi Sehat (Rutgers) Indonesia menyatakan, negara kita salah satu negara dengan jumlah absolut perkawinan anak tertinggi, sehingga pihaknya berfokus untuk meningkatkan Hak dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) serta mencegah Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS) pada perempuan.

"Untuk itu, menjadi keharusan untuk memahami berbagai penyebab kehamilan remaja sehingga dapat kita atasi dengan cermat," kata Project Manager Power to You(th) Indonesia, Muhammad Rey Dwi Pangestu dalam keterangan tertulisnya di Praya, Kamis.

Keterbatasan akses terhadap informasi yang jelas dan akurat mengenai isu HKSR dan KBGS telah menyebabkan situasi yang mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum remaja. Salah pengertian, misinterpretasi dan miskomunikasi tentang isu-isu HKSR dan KBGS tidak diragukan lagi meningkatkan jumlah kasus perkawinan anak, kehamilan remaja, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak serta kekerasan berbasis gender dan seksual di Indonesia.

Setelah RUU Tindak Pidana Penghapusan Kekerasan Seksual disahkan pada 12 April 2022, bukan berarti perjuangan selesai begitu saja. Masih banyak pekerjaan rumah bersama untuk melindungi seluruh kelompok masyarakat, tidak hanya perempuan, namun juga laki-laki untuk terbebas dari segala bentuk kekerasan.

"Salah satunya adalah perkawinan anak yang menjadi perhatian global yang cukup signifikan dalam dekade terakhir, sebagai tanggapan atas bertambah banyaknya angka perkawinan anak dalam skala besar hingga dimasukkan secara khusus dalam target Sustainable Development Goals (SDGs)," katanya.

Menurut data UNICEF, diperkirakan 14,2 juta anak perempuan di seluruh dunia menikah sebelum usia 18 tahun setiap tahun. Lebih dari 700 juta perempuan yang hidup hari ini pernah menjadi pengantin anak, dan satu dari tiga anak perempuan ini menikah sebelum usia 15 tahun.

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah absolut perkawinan anak tertinggi, yaitu menjadi peringkat ketujuh secara global. Demikian juga dalam hal Kehamilan remaja yang angkanya terus berkembang. Berdasarkan latar belakang kondisi inilah, Rutgers Indonesia, sebuah lembaga non-profit yang berfokus untuk meningkatkan Hak dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta mencegah Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual, menaruh perhatian penting pada hal ini.

"Rutgers Indonesia juga berfokus pada isu kesetaraan gender dengan melibatkan laki-laki dalam pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual," katanya.

Di Kabupaten Lombok Tengah, melalui program Power to You(th), Rutgers Indonesia berkontribusi dalam memberdayakan remaja perempuan dan perempuan muda yang kurang mendapatkan akses dan layanan khususnya di tingkat desa, untuk dilibatkan secara bermakna dalam pengambilan keputusan terkait pencegahan praktik berbahaya pada kesehatan reproduksi perempuan seperti perkawinan anak dan sunat perempuan

"Melalui implementasi Program Power to You(th), harapannya kami dapat mendukung Pemerintah Lombok Tengah dalam mensukseskan pencapaian daerahnya dengan menjadikan predikat Kabupaten Layak Anak semakin gemilang dan terbukti nyata," kata Amala Rahmah, Country Representative Rutgers Indonesia.
Baca juga: Menteri PPPA: Perlu pelibatan anak dan remaja cegah perkawinan dini
Baca juga: Menteri PPPA apresiasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak di NTB
Baca juga: Menteri PPPA beri penghargaan kepada Gubernur NTB Zulkieflimansyah

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022