Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap atlet senam ritmik Indonesia Sutjiati Narendra yang gagal berangkat ke SEA Games 2021 diberi kesempatan untuk tampil.

Kegagalan Sutjiati Narendra berangkat ke SEA Games 2021 mendadak viral setelah ia menumpahkan kegelisahannya di media sosial, termasuk tampil di podcast milik Deddy Corbuzier.

"Saya tahu ada mekanisme KONI untuk menentukan cabang olahraga yang akan diberangkatkan ke ajang seperti SEA Games. Namun, konteks yang dialami Sutjiati ini juga harus disimak," ujar LaNyalla di sela masa reses di Surabaya, Kamis.

Baca juga: Juara PON tidak otomatis berlaga di SEA Games Vietnam

Ia mengaku bisa mengerti kegelisahan yang dirasakan Sutjiati Narendra, terlebih sudah terbukti berprestasi di tingkat nasional.

Sutjiati Narendra adalah pesenam yang lahir di New York, Amerika Serikat yang Ibunya kelahiran Amerika, sedangkan ayahnya Indonesia.

"Dari unggahan media sosialnya, Sutjiati ini datang ke Indonesia atas permintaan Presiden agar anak-anak muda yang berkewarganegaraan ganda bisa pulang dan membangun Indonesia. Ia melakukan itu," ucapnya.

Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, Sutjiati juga telah memperlihatkan kemampuannya saat tampil di PON XX Papua, membela kontingen Lampung dengan raihan medali emas.

Yang menjadi masalah, kata LaNyalla, senam ritmik dianggap tak memiliki rekam jejak bagus sehingga tidak diberangkatkan ke SEA Games karena tidak memiliki potensi.

"Mungkin selama ini senam ritmik dianggap tidak maksimal. Tapi, Sutjiati pulang ke Indonesia untuk mulai membangun itu. Jika tidak diberikan kesempatan, maka rekam jejak itu tidak akan pernah ada. Oleh karena itu, saya berharap KONI bisa memberikannya kesempatan," ucapnya.

Baca juga: Pelatnas senam dilakukan secara terpisah jelang SEA Games Hanoi

Senam ritmik merupakan satu dari 14 cabang olahraga atau sub cabang olahraga yang diputuskan tak diberangkatkan ke SEA Games di Vietnam, 12-23 Mei 2022.

Sebagai gambaran, lanjut dia, cabang olahraga untuk yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ditargetkan meraih medali emas, perak, perunggu, sedangkan non-DBON hanya yang berpotensi medali emas dan perak yang dikirim.

Khusus senam, ada dua sub cabang olahraga yang diputuskan untuk tidak diikutsertakan dalam SEA Games, yaitu ritmik dan aerobik.

Saat itu, tim review menilai keduanya tak memiliki rekam jejak prestasi dan masalah administrasi yang belum beres.

Induk olahraga cabang senam, Persani, sempat mencari cara untuk mengirimkan atlet ritmik dengan biaya mandiri. Bahkan, keinginan itu didukung Pengprov DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Namun, niat itu pupus setelah Menpora mengumpulkan seluruh cabang olahraga dan mengumumkan bahwa tidak ada yang jalan sendiri.

Baca juga: Atlet senam Indonesia bersiap menuju SEA Games 2022

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022