Kita mencoba melakukan pengelolaan dana yang lebih prudent mengingat kita memiliki cukup banyak likuiditas pada 2021 dan kita memanfaatkan momentum global bond pertama PT SMI 300 juta dolar AS pada Mei
Jakarta (ANTARA) - Direktur Operasional dan Keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Darwin Trisna Djajawinata menyebutkan aset korporasi telah mencapai Rp113,5 triliun per kuartal I-2022 atau tumbuh 12 persen (yoy).
“Pertumbuhan aset kita kalau dibandingkan secara year-on-year tumbuh 12 persen. Secara aset ada penyesuaian dibanding Desember 2021. Aset kita sekarang Rp113,5 triliun,” katanya dalam konferensi pers terkait paparan kinerja PT SMI di Jakarta, Kamis.
Darwin menuturkan angka Rp113,5 triliun ini mengalami penurunan dibandingkan posisi aset per Desember 2021 yang sebesar Rp114,4 triliun.
Penurunan terjadi karena PT SMI memiliki kewajiban memberikan pembayaran kepada investor dalam bentuk obligasi sukuk dan pembayaran kepada perbankan yang menjadi mitra.
“Ini kita lakukan terus pengelolaan kegiatan mulai dari operasional, dana dan pembiayaan-pembiayaan yang masih berjalan sehingga kuartal I ini kita masih menjaga dari sisi bottom line yang lebih baik dari target,” jelas Darwin.
Ia memastikan PT SMI akan terus melakukan inovasi dalam konteks pengelolaan dana dan menjaga operasional dari sisi beban dalam rangka menopang sekaligus menjaga keberlanjutan korporasi.
Menurut dia, sejauh ini PT SMI telah mencetak pencapaian yang cukup baik termasuk pada periode tahun lalu dengan aset Rp114,4 triliun yang naik 13 persen (yoy) dibandingkan akhir Desember 2020 sekitar Rp100 triliun.
“Ini kami capaian lumayan bagi SMI periode 2021. Kita bisa lihat dari sisi bottom line mencapai angka Rp1,83 triliun yang lebih besar dari target di atas Rp1,82 triliun,” ujarnya.
Kontribusinya berasal dari kegiatan pembiayaan dan investasi, terlebih lagi PT SMI banyak memberikan inovasi dalam rangka mendukung pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021.
“Kita mencoba melakukan pengelolaan dana yang lebih prudent mengingat kita memiliki cukup banyak likuiditas pada 2021 dan kita memanfaatkan momentum global bond pertama PT SMI 300 juta dolar AS pada Mei,” kata Darwin.
Baca juga: PT SMI: Pinjaman PEN Daerah merupakan perluasan mandat dari Pemerintah
Baca juga: Pemkot Palembang dapat pinjaman Rp112,8 miliar dari PT SMI
Baca juga: Dukung EBT, SMI tanda tangani pembiayaan proyek PLTM Bayang Nyalo
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022