Minsk (ANTARA News) - Polisi Belarus telah menahan tiga aktivis nasionalis, Senin, setelah mereka melempar telur ke patung pemimpin komunis Vladimir Lenin di ibu kota Belarus, Minsk, pada ulang tahun revolusi Rusia 1917.
Tiga pemuda, anggota gerakan nasionalis Front Pemuda, telah meneriakkan "Stop Komunisme" dan "Adili Komunisme" saat mereka melempar telur ke patung di pusat kota itu, sementara orang-orang komunis mengadakan unjuk rasa di dekat tempat tersebut.
Seorang wartawan Reuters melihat sejumlah pria telah dikejar oleh polisi. Mereka kemudian ditahan oleh polisi yang berpakaian orang biasa dan dituduh melakukan holiganisme.
Belarus adalah satu dari beberapa negara bekas Soviet yang masih secara resmi menghormati ulang tahun revolusi Bolshevik sebagai hari libur. Protes terbuka jarang terjadi pada masa Presiden Alexander Lukashenko, yang hanya sedikit mentoleransi perbedaan pendapat.
Lukashenko mengucapkan selamat pada warganya, Senin, pada ulang tahun "Oktober Besar", memuji cita-cita revolusi Soviet itu sebagai "membebaskan kelas pekerja dari eksploitasi".
Negara-negara Eropa telah lama mengkritik Belarus karena membolehkan hanya sedikit oposisi politik di bawah Lukasheko, yang berkuasa sejak 1994.
Belarus sedang berjuang untuk menguasai keseimbangan karena krisis pembayaran yang dipicu oleh pengeluaran pemerintah yang sangat tinggi. Inflasi di negara dari 9,5 juta orang itu diperkirakan mencapai sekitar 100 persen tahun ini.
(S008/H-AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011