Palembang (ANTARA News) - Atlet anggar Sumatera Selatan, Reni Anggraini, ingin memberangkatkan kedua orangtuanya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah jika berhasil menggondol medali pada SEA Games XXVI pada 11-22 November 2011.

"Saya ingin sekali memberangkatkan kedua orang tua ke Tanah Suci untuk berhaji. Semoga saja, saya berhasil pada SEA Games nanti," kata Reni yang dihubungi dari Palembang, Selasa.

Menurut dia, harapan itu menghampiri setelah mendapatkan penjelasan dari Menpora Andi Mallarangeng beberapa waktu lalu, mengenai bonus yang bakal diterima atlet jika berhasil menyumbangkan medali SEA Games XXVI yang digelar di Jakarta dan Palembang itu.

"Mendengar atlet peraih medali akan mendapatkan bonus cukup besar, pikiran saya langsung tertuju kepada orang tua yang ada di Palembang. Saya benar-benar ingin sekali memberangkatkan mereka untuk berhaji pada tahun depan," ujar alumni SMKN 3 Palembang ini.

Andi Mallarangeng menjanjikan bonus kepada peraih medali, dengan rincian emas Rp200 juta dan perak Rp100 juta.

Reni berharap keinginannya terwujud, mengingat kedua orang tuanya hanya penjual pakaian di pasar tradisional.

"Saya tiga bersaudara, dan orang tua hanyalah pedagang kecil. Semoga saja rezeki kedua orang tua dapat melalui saya," katanya lagi.

Reni terpilih memperkuat Indonesia setelah meraih medali perunggu pada Kejuaraan Nasional tahun 2010.

Alumni SMP Sekolah Olahraga Sriwijaya Palembang ini layak dilabeli rising star karena sukses menyabet emas katagori cadet dan junior, serta perunggu kelas senior untuk senjata sabre.

Meskipun junior, Reni mampu mengimbangi permainan kelas senior.

"Saya tidak menyangka akan secepat itu bisa masuk tim nasional pada usia 18 tahun, padahal saya baru serius di anggar pada tahun 2009. Ada kebanggaan tersendiri karena bisa membawa nama negara pada arena SEA Games," ujarnya.

Menurut dia, pencapaian prestasi itu terpacu kedua kakak kandungnya, Chandra Wijaya dan Novi Susanti yang pernah turun pada SEA Games 2007.

Reni sempat patah semangat karena Novi yang menjadi rekan sesama pelatnas tidak lolos seleksi masuk tim inti SEA Games.

"Sedih karena tidak bisa bersama kakak, tapi justru dia yang memberikan semangat agar terus berjuang meraih prestasi puncak," kata atlet kelahiran Palembang 16 Oktober 1993 ini.

Pelatih Timnas Anggar Indonesia jenis senjata sabre, Lucky Ramdhani, mengatakan meskipun masih muda, Reni dapat menunjukkan sikap dewasa saat berada di lapangan.

"Jika dilihat dari usia memang dia masih muda, karena umumnya yang memperkuat timnas adalah atlet-atlet senior. Tapi, Reni bisa menempatkan diri dengan tetap bermental baja saat berada di lapangan," kata dia.

Lucky optimistis tim putri sabre dapat menyumbangkan medali.(*)

ANT/M033

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011