Washington (ANTARA News) - Euro melemah terhadap dolar pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena politisi Yunani bergumul dengan pembentukan pemerintah persatuan baru dan Italia berada di bawah tekanan baru dari pasar obligasi.
Sementara politisi di Yunani tampaknya menjadi sandungan menuju resolusi kebuntuan yang akan memungkinkan mereka untuk berkomitmen terhadap program bailout Uni Eropa baru, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi berjuang untuk menyelamatkan kemenangan politiknya, lapor AFP.
Setelah Berlusconi menolak laporan bahwa ia mengundurkan diri, imbal hasil utang negara Italia melesat hingga hampir 6,65 persen pada akhir perdagangan.
Pada 22.00 GMT (Selasa 05.00 WIB), euro berada di 1,3773 dolar, turun dari 1,3788 dolar akhir Jumat.
Yen menguat, naik menjadi 107,52 yen terhadap euro dari 107,89 yen pada Jumat, dan menjadi 78,06 yen untuk satu dolar dari 78,23 yen.
Seorang pakar mata uang dari GFT , Kathy Lien mengatakan, perdagangan Selasa, bisa bergantung pada nasib Berlusconi.
"Parlemen (Italia) akan mengadakan pemungutan suara tentang pembiayaan yang dapat diikuti oleh mosi percaya pada langkah-langkah penghematan nasional. Jika Berlusconi kehilangan suara ini, ia akan berada di bawah tekanan serius untuk mengundurkan diri," kata dia.
Tapi jika dia menang, "maka Italia bisa tetap terjebak dengan pemimpin yang memiliki begitu jauh bukti tidak efektif dalam mengarahkan negaranya keluar dari krisis keuangan."
Pada 22.00 GMT (Selasa 05.00 WIB, dollar diperdagangkan pada 0,9007 franc Swiss, naik dari 0,8846 franc.
Pound Inggris dibeli 1,6054 dolar, naik dari 1,6031 dolar. (A026/A011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011