Jakarta (ANTARA) - Gedung-gedung pemerintah di Italia akan diminta untuk tidak menyalakan penyejuk ruangan (AC) di bawah suhu 25 derajat Celsius pada bulan-bulan musim panas mendatang, kata seorang pejabat tinggi pemerintah negara itu pada Rabu (20/4).

Giorgio Mule, Wakil Menteri Pertahanan Italia, mengatakan kepada La 7 Television bahwa pembatasan itu bertujuan untuk menghemat energi sebagai sebuah cara untuk mengurangi ketergantungan negara itu pada impor gas dari Rusia.

Batas tersebut lebih hangat daripada biasanya untuk bangunan ber-AC di sebuah negara dengan suhu musim panas kerap kali mencapai 40 derajat Celsius.
 
Sejumlah pelanggan mengisi bahan bakar sepeda motor di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Roma, Italia, pada 9 Oktober 2021. (Xinhua/Jin Mamengni)Sebuah kendaraan melewati stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Roma, Italia, pada 9 Oktober 2021. (Xinhua/Jin Mamengni)


Inisiatif penjatahan energi oleh pemerintah Italia, yang diberi nama "operasi termostat", akan mulai berlaku pada 1 Mei dan berlangsung hingga 31 Maret 2023. Inisiatif itu juga akan melarang menyalakan penghangat bangunan di atas suhu 19 derajat Celsius pada saat cuaca menjadi dingin.

Bangunan yang terkena dampak aturan baru ini juga mencakup sekolah, regulator, dan kantor pos. Belum jelas bagaimana aturan baru itu akan diberlakukan.

Meskipun pemerintah Italia tidak memiliki wewenang untuk menerapkan aturan tersebut pada perusahaan swasta dan individu, pemerintah berharap mereka akan mengikutinya.
 
Sebuah kendaraan melewati stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Roma, Italia, pada 9 Oktober 2021. (Xinhua/Jin Mamengni


Menurut laporan media, Menteri Administrasi Publik Italia Renato Brunetta mengatakan rencana itu akan menghemat setidaknya 2 miliar meter kubik gas per tahun. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022