Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif.

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melalui survei perbankan mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan I-2022 tetap terjaga dan tumbuh positif secara triwulanan (qtq).

Indikasi itu terlihat dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 64,8 persen, meski tercatat lebih rendah dari SBT 87 persen pada triwulan sebelumnya.

"Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif," kata Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BI: Kebutuhan pembiayaan korporasi Maret 2022 meningkat, kredit naik

Ia menambahkan penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan II-2022, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 79 persen.

Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) negatif sebesar 0,4 persen, yang berbeda dengan 3,3 persen pada triwulan sebelumnya.

"Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perkiraan penurunan suku bunga kredit yang dilakukan oleh sebagian bank," kata Junanto.

Baca juga: BI sebut kredit perbankan Maret tumbuh lebih tinggi, capai 6,65 persen

Secara keseluruhan hasil survei menunjukkan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit ke depan dengan perkiraan pertumbuhan kredit pada 2022 mencapai 9,3 persen atau meningkat dibandingkan 5,2 persen pada 2021.

Optimisme tersebut antara lain didukung oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022