Itu nggak apa-apa, asalkan tanpa ikatan"
Surabaya (ANTARA News) - Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto menyatakan tidak mempersoalkan bantuan senilai 14 juta dolar AS yang diterima Polri dari PT Freeport, asal tanpa ikatan tertentu.

"BPK yang menyelidiki, tapi saya pernah menjadi Kapolda (Kapolda Kaltim dan Wakapolda Jatim), saya nggak menafikan bantuan itu. Itu nggak apa-apa, asalkan tanpa ikatan," katanya di Surabaya, Senin.

Ia mengemukakan hal itu setelah menghadiri pembukaan Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum dalam Pemberantasan Tindak Pidana Koruptor (Tipikor) 2011 di Surabaya dalam dua gelombang pada 7-10 November.

Aliran dana dari PT Freeport Indonesia kepada Polda Papua itu dikritik banyak kalangan karena dinilai mempengaruhi independensi polisi dalam menangani konflik perusahaan itu dengan karyawannya dan masyarakat Papua.

"Apa anggaran Polri itu sudah cukup atau belum, kalau ada sumbangan, untuk apa? Sewaktu menjadi Kapolda, saya pernah menerima sumbangan sepeda, tapi kalau Freeport itu sumbangannya besar, karena itu perusahaan besar. Jadi, saya kira tergantung iktikadnya," kata Bibit.

Ia mencontohkan anggaran KPK yang beranggotakan 670 orang mencapai Rp690 miliar, sedangkan Polri yang beranggotakan 470 ribu hanya menerima anggaran Rp35 triliun.

Artinya, anggaran KPK setara dengan Rp1 miliar per orang, sedangkan anggaran Polri setara dengan Rp75 juta per orang.

Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menyatakan tidak ada penyimpangan dalam pemberian dana yang menjadi polemik di tengah masyarakat tersebut.

"Apa yang sekarang menjadi permasalahannya itu kan ada di sana, dan itu semua sudah jelas bahwa itu tambahan. Jadi begitu saja, tak ada itu (penyimpangan)," ujar Timur yang sempat mengirimkan tim ke Papua untuk mengevaluasi dana tersebut.

Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) juga tidak menemukan ada transaksi mencurigakan dari PT Freeport ke Polri.

"Kita tidak temukan," kata Ketua PPATK M Yusuf di Jakarta (3/11).

Pemberian uang itu 14 juta dolar AS itu diakui Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait di Jakarta (1/11).  Menurut Ramdani, dukungan sukarela diberikan kepada Kepolisian dan TNI dalam rangka pengamanan objek vital perusahaan itu.(*)

E011/M026

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011