Biasanya pelayanan sampai malam hari untuk menyelesaikan pembayaran
Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) yang dilakukan di bulan Ramadhan 1443 Hijriah untuk segera dievaluasi.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Monano, penyaluran BPNT masih berlangsung hingga larut malam pukul 23.43 WITA dan belum kunjung usai, kata Wakil Ketua Komisi III DPRD, Mikdad Yeser, di Gorontalo, Rabu.
Seharusnya kondisi ini dihindari apalagi umat Islam sementara menjalankan ibadah puasa. Tentu mengantre berjam-jam hingga larut malam sangat menguras energi.
Beberapa poin yang perlu dievaluasi kata Mikdad, pertama pihak PT Pos selaku penyalur agar komitmen dengan waktu pelaksanaan penyaluran.
Baca juga: Aster Panglima TNI tinjau penyaluran BT-PKLWN di Kodim 0410/KBL
Masyarakat sudah mengantre sesuai undangan pada Rabu (20/4/2022) mulai pukul 08.30 WITA. Namun pihak PT Pos baru datang pukul 17.00 WITA.
Jika mengalami kendala untuk tiba di lokasi, sebaiknya pihak PT Pos menyampaikan informasi dini untuk menyesuaikan agar masyarakat tidak menderita akibat keterlambatan tersebut.
Selain itu kata Mikdad, solusi penyaluran bantuan per desa diharapkan menjadi masukan bagi pihak PT Pos maupun pemerintah kecamatan untuk menghindari penyaluran hingga larut malam.
DPRD berharap kondisi tersebut segera diperbaiki sebab tujuan penyaluran bantuan agar masyarakat dimudahkan dan bahagia.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Kwandang, Gorontalo Utara, Zulkifli Al Asrory menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan penyaluran BPNT di wilayah Kecamatan Monano.
Ia menjelaskan, tidak dapat menghindari kondisi tak terduga yang menyebabkan pihaknya datang terlambat ke lokasi.
"Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat. Penyaluran akan kami lakukan hingga tuntas. Jika ada masyarakat yang belum datang mengambil akan dilayani esok hari," katanya.
Namun ia menyatakan, pembayaran memang sering terjadi hingga malam hari atau tergantung dengan jumlah masyarakat penerima.
"Biasanya pelayanan sampai malam hari untuk menyelesaikan pembayaran," katanya lagi.
Sebanyak empat orang personel Kantor Pos Kwandang melayani 900 lebih penerima BPNT di wilayah Kecamatan Monano.
Khusus di kabupaten tersebut, pihak Pos Kwandang melayani pembayaran BPNT untuk 8 kecamatan dengan total penerima sebanyak 10 ribu lebih.
Pembayaran total Rp500 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM) terdiri Rp200 ribu untuk bahan pangan program BPNT dan Rp300 ribu untuk subsidi atau bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
"Seluruhnya dibayarkan tunai kepada setiap penerima," imbuhnya.
Baca juga: Sebanyak 10.042 KPM di Kota Madiun terima BLT Minyak Goreng
Baca juga: Ratusan KPM terima BLT senilai Rp500 ribu di Manggarai Selatan
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022