"Ajang IIC merupakan kesempatan bagi Sriwijaya FC mencoba pemain lapis kedua, apalagi lima pemain inti sudah pasti tidak dapat diturunkan karena dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan nasional," ujar Kas, di Palembang, Senin.
Dia menyebutkan, lima pemain inti yang dipastikan absen itu adalah Firman Utina, Mahyadi Panggabean, Ferry Rotinsulu, M Ridwan, dan Supardi.
"Pemain pelapis harus diberikan banyak jam terbang agar mampu meningkatkan kualitas, dan ajang IIC merupakan kesempatan bagi mereka. Sriwijaya FC membutuhkan pemain pelapis itu, karena pemain inti kerapkali dipanggil tim nasional," ujar Kas pula.
Menurut dia, Sriwijaya FC memiliki beberapa pemain dengan kualitas baik yang terbilang sepadan dengan pemain inti, seperti Ahmad Jufriyanto, Markus Bahtiyar, Syamsul Khairudin, M Sobran, Andi Irawan, dan beberapa pemain lainnya.
"Pemain inti dan pelapis Sriwijaya FC saat ini kualitasnya tidak jauh berbeda, saya memang menyiapkan tim seperti itu guna mengikuti jadwal kompetisi yang padat," ujar dia lagi.
Dia menambahkan, Sriwijaya FC menghadapi Pelita Jaya pada grup D Inter Island Cup (IIC), di Karawang, Kamis (10/11) mendatang.
"Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, SFC akan berhadapan dengan Pelita Jaya untuk laga perdana. Laga berikutnya menghadapi Persidafon Dafonsoro," ujar dia.
Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin mengatakan, meskipun ajang IIC merupakan pertandingan pembuka kompetisi baru, tapi tetap menargetkan gelar juara.
"Tahun lalu, Sriwijaya FC sudah menjadi juara pada ajang IIC. Tentunya pada tahun ini menargetkan hasil yang serupa," ujar Hendri.
Menurut dia, kesempatan Sriwijaya FC untuk mempertahankan gelar sangat terbuka, mengingat timnya telah melakukan persiapan sejak awal September lalu.
"Sriwijaya FC menjadi tim yang paling awal menyiapkan diri, malahan latihan perdana telah digelar sejak 4 September lalu, sedangkan tim lain justru masih sibuk mengurus manajemen klub. Artinya, Sriwijaya FC telah siap untuk berkompetisi, apalagi hanya sebatas ajang pembuka," kata dia. (ANT-037)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011