Padang, 6/11 (ANTARA)- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono membantu dana Rp500 juta untuk penanganan tanggap darurat musibah banjir besar yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
"Diharapkan bantuan senilai Rp500 juta tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk penanganan tanggap darurat musibah banjir di Kabupaten Pesisir Selatan," kata Agung Laksono di Bandara Internasional Minangkabau Padangpariaman, Minggu.
Menurut dia, saat ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah setempat adalah penanganan pengungsi serta upaya mengantisipasi berjangkitnya beberapa penyakit setelah banjir mereda.
"Ada beberapa penyakit yang rawan berjangkit dan hal ini harus dilakukan antisipasi sejak awal agar tidak menimbulkan dampak lebih luas," kata dia.
Selain itu, ia akan mendorong Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan langkah agar daerah yang terisolasi akibat rusaknya infrastruktur jalan dapat dibebaskan dari keterisolasian.
Hal ini untuk mencegah terjadinya kemandekan perekonomian akibat terisolasinya suatu daerah karena terputusnya jaringan jalan akibat banjir, kata dia.
Ia juga meminta pemerintah setempat segera menyiapkan langkah untuk memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Selain itu perlu dilakukan tindakan antisipasi agar musibah serupa tidak terulang kedepan, lanjut dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim melaporkan kepada Menko Kesra total kerugian akibat musibah banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan pada Rabu (2/11) 2011 mencapai Rp363,9 miliar.
Ia menyebutkan banjir merendam enam kecamatan akibat meluapnya sungai di daerah itu mengakibatkan kerusakan yang cukup parah serta enam orang dinyatakan hilang hingga saat ini.
Pada saat banjir terjadi tercatat sebanyak 52.315 warga mengungsi dan saat ini sebanyak 5.000 orang masih berada di pengungsian.
Selain itu tercatat sembilan gedung sekolah rusak berat, 146 rumah hanyut, 1.260 rumah rusak berat, 73 rumah rusak sedang, 201 rumah rusak ringan, 8.813 rumah terendam banjir serta 24 rumah ibadah rusak berat.
Dikatakannya, banjir juga menyebabkan dua jembatan putus, sepanjang 350 meter jalan nasional putus dan 400 meter lainnya rusak berat serta terputusnya jalan nasional lintas barat yang menghubungkan Sumbar dengan Bengkulu.
Kemudian, sebanyak 1.163 hektare lahan palawija siap panen serta 305 hektare sawah siap panen ikut terendam dengan total kerugian mencapai Rp17 miliar.
Pada kesempatan itu Menko Kesra beserta rombongan mengunjungi dua titik lokasi musibah yaitu Pasir Putih Kecamatan Lenggayang serta Kecematan Lunang Silaut menggunakan helikopter.
(T.KR-IWY/A035)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011