Jakarta (ANTARA News) - Sweeping unggas, khususnya ayam, di DKI Jakarta yang akan dimulai pada Jumat (24/2) setidaknya akan dilakukan dalam dua bulan dan melibatkan lebih dari 500 petugas Dinas Peternakan dan dinas terkait di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. "Gerakan besar-besaran itu setidaknya akan dilakukan dalam dua bulan ini, setelah itu kita akan melihat situasinya," kata Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan, Masyarakat dan Veteriner Dinas Peternakan DKI Jakarta, Adnan Ahmad, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan setelah dilakukan pengecekan dan telah dapat dipetakan daerah-daerah yang rawan, setelah dua bulan bila kondisi membaik, maka selanjutnya hanya akan dilakukan pengecekan rutin dalam skala yang lebih kecil. "Nanti setelah ayam atau unggas sudah masuk ke kandang dan kita sudah memiliki peta data daerah-daerah yang rawan, pemeriksaan akan tetap dilakukan secara rutin," katanya. Adnan menjelaskan pihaknya telah siap untuk melakukan pemeriksaan intensif yang akan dilaksanakan mulai Jumat (24/2). Nantinya di setiap kelurahan dan kecamatan akan diturunkan tim yang beranggotakan delapan hingga 10 orang untuk memeriksa setiap daerah. "Tim itu tidak hanya dari Dinas Peternakan, namun juga dari dinas terkait lainnya, PMI, kalangan perguruan tinggi, termasuk dari kelurahan atau kecamatan. Kita akan periksa ayam dan unggas lainnya untuk mengetahui kondisi di daerah itu," ujar Adnan. Masih menurut Adnan, pemeriksaan kotoran hewan akan dilakukan dan hasilnya dapat diketahui dalam 10 menit. "Kalau ternyata positif ada beberapa langkah yang akan dilakukan, termasuk depopulasi. Kita juga meminta pengertian masyarakat. Bisa saja ayam itu dipotong meski harus berada di bawah pengawasan kita dan memenuhi standar yang ditetapkan, termasuk mengumpulkan kotorannya dan juga bulunya serta menggunakan air panas," ungkapnya. Mengenai kompensasi yang diberikan, Adnan menjelaskan besarannya masih dibicarakan dan dikaji oleh Pemprov DKI, namun demikian untuk awal, ia meminta pengertian dari masyarakat. Unggas ke Jakarta Sementara itu, ketika disinggung mengenai pengawasan terhadap ayam atau unggas yang masuk ke Jakarta, Adnan menjelaskan petugasnya akan melakukan pemeriksaan di tempat penampungan ayam di seluruh Jakarta. "Setiap ayam yang datang, kita akan periksa surat-suratnya kesehatannya. Juga dimungkinkan kita akan ambil sampel untuk memeriksa apakah ayam itu tertular virus flu burung atau tidak," tambahnya. Ia menambahkan setidaknya terdapat 200 tempat penampungan ayam atau pasar daging ayam di Jakarta yang harus diawasi. "Oleh karena itu, diperlukan kerja sama semua pihak baik dari masyarakat, petugas Pemprov dan juga pengusaha karena ini demi kepentingan kita semua," katanya. Senin (20/2) siang rencananya Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso bersama sejumlah dinas di lingkungan Pemprov DKI akan mengadakan rapat untuk membahas teknis pemeriksaan unggas di Jakarta. (*)
Copyright © ANTARA 2006