Petugas itu adalah Pembantu Letnan Dua Badiyun (54). "Sekitar pukul 07.40 WIB atau usai menyembelih dua ekor sapi dan hendak persiapan menyembelih sapi ketiga, Pak Badiyun tiba-tiba jatuh ditempat tanpa sebab," kata seorang panitia kurban lainnya, Imued.
Menurut dia, dirinya yang saat itu berada di dekat almarhum karena akan membantu menyembelih kurban langsung memberikan pertolongan pertama, yakni dengan memberikan minum dan berusaha menyadarkan.
"Saya kira Pak Badiyun kecapean dan saya langsung beri minum, akan tetapi terlihat kejang atau mirip kesurupan, maka antisipasi agar tidak terjadi apa-apa, bersama panitia kurban dirujuk ke RSUD Prambanan," katanya.
Akan tetapi, kata dia, selang sekitar 30 menit kemudian, atau sekitar pukul 18.10 WIB keluarga korban mendapat kabar Badiyun meninggal dunia, kemudian memberitahukan warga setempat termasuk panitia kurban masjid Ar Rohman.
"Informasi dari keluarga, korban terdapat riwayat dalam pernafasan, namun secara resmi dari pihak medis panitia tidak mengetahui, karena memang sebelumnya dan bahkan tahun-tahun sebelumnya tidak ada masalah," katanya.
Menurut dia, Pak Badiyun merupakan pensiunan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) asal dusun setempat yang dipercaya jamaah masjid setempat untuk melakukan penyembelihan kurban atau sebagai jagal hewan kurban.
"Badiyun merupakan jamaah yang paling aktif ke masjid, sehingga kami keluarga besar jamaah masjid sangat kehilangan sekali begitu mendengar kabar meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan, panitia mengaku tidak ada firasat apa-apa sehari sebelum ada berita duka itu, karena malam sebelumnya berada di masjid, bahkan pada pagi harinya melaksanakan shalat Ied bersama jamaah sekitar. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011