... Ini adalah kapal pertama yang membawa api obor SEA Games...
Kapal Tunas Wisesa 03 (ANTARA News) - Membawa obor api SEA Games merupakan satu tugas dan kehormatan tersendiri, seperti dialami KM Tunas Wisesa 03. Kapal penyeberangan itu mencatatkan namanya dalam sejarah SEA Games sebagai kapal pertama yang membawa api obor SEA Games XXVI 2011 dari Jakarta menuju Palembang.

"Ini adalah kapal pertama yang membawa api obor SEA Games. Saya sebagai nahkoda juga merasa bangga dapat kesempatan membawa nama negara ini, kalau di kapal lain saya belum tentu bisa," ujar Asep Hartono saat diwawancarai di atas kapal ferry Ro-Ro itu, Minggu siang.

Asep mengatakan kapal tersebut nantinya akan digunakan untuk tempat penginapan panitia SEA Games di Palembang.

"Kapal ini nanti dipakai menginap oleh panitia, tapi saya belum dapat informasi rinci berapa jumlahnya," kata pria yang telah 20 tahun menjadi nahkoda itu.

KM Tunas Wisesa 03 memiliki ukuran 4.000 DWT, dan dapat menampung ratusan penumpang dan ribuan ton barang termasuk ratusan mobil. Kapal tersebut terdiri dari kamar reguler, VIP,  beberapa kamar VVIP, serta dilengkapi dengan ruang pertemuan.

Kapal yang sering bersandar di Pulau Bula Lampung tersebut tidak sendiri, tapi ditemani Kapal Tunas Wisesa 08 yang diklaim sebagai kapal yacht yang terpanjang di Indonesia.

"Tunas Wisesa 08 sudah menunggu di Muara Sungai Musi," ujarnya lagi.

Kapal Tunas Wisesa 08 merupakan kapal milik Artha Graha Peduli (AGP) dan memang diperuntukkan untuk menunjang kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan serta aktivitas pengembangan kemaritiman.

"Kapal ini pernah digunakan untuk mengirimkan bantuan ketika Tsunami di Aceh,juga dipakai untuk mendukung Sail Banda beberapa waktu lalu, dan banyak kegiatan sosial lainnya. Kapal ini tidak pernah dikomersilkan," kata Direktur Eksekutif AGP, Heru Darsono, dalam wawancara terpisah sebelum kapal berangkat pada Sabtu (5/11).

Prosesi pelayaran api obor (torch sailing) SEA Games XXVI 2011 lewat jalur laut dari Jakarta menuju Palembang itu sendiri menjadi prosesi unik karena baru pertama kali dilakukan dalam sejarah pelaksanaan SEA Games. (*)



Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011