Pangkalpinang (ANTARA News) - Wali Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), Zulkarnain Karim, mengajak warga meneladani keluarga Nabi Ibrahim untuk membentuk keluarga bahagia yang diridhoi Allah SWT.
"Pada Idul Adha ini, kami mengharapkan warga meneladani keluarga Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah SWT yang penuh keikhlasan dan ketaatan yang tulus," ujarnya usai melaksanakan Sholat Idul Adha 1432 Hijriyah di Lapangan Merdeka Pangkalpinang, Minggu.
Menurut dia, keteladanan yang dicontohkan keluarga Nabi Ibrahim yang diiringi dengan tauhidul ibadah dan tauhidul ummah sebagai buah dari ibadah haji yang harus terus dipelihara dalam kehidupan bermasyarakat.
"Keteladanan keluarga Nabi Ibrahim harus menjadi collective consciousness, kesadaran bersama seluruh umat Islam untuk membangun masyarakat yang beriman, bermartabat dan sejahtera," ujarnya.
Ia mengatakan, tumbuhnya sikap collective consciousness terhadap nilai-nilai ibadah haji, akan muncul energi yang kuat bagi tumbuh berkembangnya nilai-nilai dipercaya, adil dan kasih sayang antarwarga dalam percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, ibadah haji yang dimulai dengan memakai pakaian ikhram, pakaian yang putih dan tidak berjahit mencerminkan tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, pejabat dan rakyat jelata, bangsawan dengan rakyat biasa.
"Pakaian ikhram yang dikenakan jemaah haji di Mekkah itu merupakan simbol pakaian kemanusiaan yang hakiki, simbol kesuciaan, ketaatan dan keikhlasan kepada Allah dan sesama manusia," ujarnya.
Ia mengatakan, ketika ibadah haji yang diawali dengan pakaian kemanusiaan, dengan penuh tawaddlu`, maka sepanjang perjalanan ibadah haji pun tidak ada lain kecuali mengangungkan kebesaran Allah.
Ketika thawaf dan shalat, berjuta manusia dengan bangsa, derajat yang berbeda-beda, mengangungkan asma Allah dengan bahasa dan gerakan yang sama.
Untuk itu, kata dia, makna pakaian ikhram ini diharapkan menjadi pakaian keseharian, tidak hanya dipakai melakukan ibadah haji saja dan hilangkan pakaian serigala, pakaian kambing, pakaian tikus agar tidak ada lagi kecurangan, kemunafikan, kedzaliman yang akan mensengsarakan masyarakat banyak.
"Mari kita sama-sama meneladani keluarga Nabi Ibrahim dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, serta menjauhkan sikap berbuat curang, menipu rakyat, korupsi dan lainnya yang merugikan rakyat," ujarnya. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011