"Pengorbanan besar Nabi Ibrahim dengan mengorbankan anaknya sebagai salah satu upaya peningkatan ibadahnya kepada sang pencipta Allah SWT," ujarnya.
Menurutnya, dengan meneladani sikap nabi yang tidak ada pamrih dari sang pencipta sehingga dapat meningkatkan semangatnya dalam menjalankan kehidupan.
"Saat ini banyak persoalan-persoalan yang bersifat kekanak-kanakan karena didasarkan pada pemikiran yang amat kecil sehingga peningkatan etos kerja tidak terlaksana," kata dia.
Ia berharap dengan meneladani sifat Nabi Ibrahim AS yang dilandasi keimanan dan ketakwaan dapat meningkatkan semangat kerja sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan.
"Pembunuhan, pemerkosaan serta mengedarkan narkoba untuk sepiring nasi merupakan permasalahan yang harus dihindari karena dapat merugikan atau mengorbankan generasi muda di negeri ini," ujarnya menerangkan.
Ia menyebutkan, persoalan persoalan tersebut hanya berbau nafsu dan kepentingan, semuanya telah menenggelamkan negeri ini dalam keterpurukan, kemiskinan, kebobrokan dan dekadensi moral serta main hakim sendiri.
Untuk itu, ia menambahkan, perlu adanya meneladani sikap dan sifat nabi kita Ibrahim AS guna menghindari hal hal seperti itu.
"Nabi Ibrahim memiliki tantangan eksternal yang sangat kompleks seperti kekuatan sosial, intimidasi pemerintah serta akidah dan budaya masyarakat yang hancur harus dihadapi oleh individu tersebut," imbuhnya.
Tetapi, dengan banyaknya rintangan tersebut membuat dirinya semakin semangat dengan tekad dakwah yang semakin besar dan membara dengan suasana hati tetap dingin serta berjiwa besar dalam menegakkan kalimat `ilahi rabbi`.
Untuk itulah, Kepala Kemenag Kota Bandarlampung itu menyerukan agar seluruh masyarakat di kota itu dapat meneladani sikap dan sifat Nabi Ibrahim AS sehingga roda pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan bersama.
Salat Idul Adha di Satadion Pahoman itu diimami oleh Ustadz Heru Didi Asmadi dari Kota Bandarlampung dan dihadiri oleh ribuan warga kota setempat. (ANT/050)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011