AS Bekukan Aset Organisasi Terkait Hamas

Washington (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu (19/2) mengatakan, mereka telah membekukan aset sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), KindHearts, yang dinilai memiliki hubungan dengan Hamas, kelompok Palestina yang dituduh mendukung terorisme.Departemen Keuangan AS mengatakan, rekening KindHearts dan aset lainnya akan dibekukan sementara penyelidikan dilakukan.Stuart Levey, Wakil Menteri Keuangan untuk terorisme dan intelijen keuangan, mengatakan Kindhearts punya hubungan dengan Yayasan Tanah Suci dan Yayasan Petolongan Global yang berusaha menutupi dukungan mereka pada terorisme di balik pemberian derma.Menurut Pemerintah AS, Yayasan Tanah Suci untuk Pertolongan dan Pembangunan punya hubungan dengan Hamas sementara Yayasan Pertolongan Global (GRF) merupakan kelompok depan al-Qaida. Aset mereka telah dibekukan sejak Desember 2001. Levey mengatakan dalam satu pernyataan bahwa seorang bekas pejabat GRF, Khaled Smaili mendirikan KindHearts pada Januari 2002 dari rumahnya di Toledo di negara bagian Ohio, AS.Departemen keuangan mengatakan dalam pernyataan itu bahwa para pejabat KindHearts dan pengumpul dana telah berkoordinasi dengan pemimpin Hamas serta menyumbang pada organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan Hamas. Hamas diperkirakan akan membentuk pemerintah Palestina mendatang, tapi ada dalam daftar teroris AS karena organisasi itu menolak mengakui hak Israel untuk hidup dan disalahkan karena serangan pada sejumlah sasaran Israel.Pernyataan itu menekankan bahwa seorang pemimpin Hamas di Libanon yang berada dalam daftar teroris AS, Usama Hamdan, "dilaporkan telah menelpon seorang pengumpul dana penting KindHearts pada acara pengumpulan dana KindHearts September 2003. "Hamdan dilaporkan berkomunikasi dengan pengumpul dana itu untuk menyampaikan terima kasihnya karena dukungannya pada Palestina. Pengumpul dana KindHearts dilaporkan juga memberikan nasehat pada Hamdan, mengatakan padanya untuk tidak mempercayai Badan Kerja dan Bantuan PBB," kata pernyataan AS itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006